Taj Yasin, Wagub Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah membuka peluang kerja sama, untuk program anti bullying di sejumlah penyelenggara boarding school.

Hal itu bertujuan, untuk menciptakan lembaga pendidikan yang ramah anak.

Wagub Taj Yasin mengatakan pemprov tidak menutup kemungkinan melakukan kegiatan terkait anti bullying, dengan lembaga keagamaan yang menyelenggarakan “boarding school”. Hal itu dikatakan saat menjadi pembicara terkait anti bullying di BPSDM Jateng, belum lama ini.

Menurut Gus Yasin, sebagai santri tidak hanya harus kuat secara fisik tetapi juga harus kuat secara mental.

Salah satu hal yang biasanya membuat mental tidak kuat antara lain persoalan bullying, terjadinya kekerasan dari fisik sampai dengan kekerasan seksual.

Gus Yasin mendorong Kementerian Agama berkoordinasi dengan lembaga keagamaan, untuk melakukan pendampingan dalam rangka pencegahan terjadinya kekerasan.

Selain itu juga, mendorong kepada pengelola pesantren untuk memastikan tidak ada tindak kekerasan di lingkungannya.

“Peristiwa ini rentan terjadi di setiap lembaga yang menyelenggarakan ‘boarding’, bukan hanya pondok pesantren, tetapi juga asrama, kos-kosan,” kata Gus Yasin.

Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa Ignatius Setyawan Cahyo menyatakan, lingkungan kehidupan pesantren di Jateng sering dijadikan contoh untuk Indonesia dan bahkan di dunia internasional.

Menurutnya, pesantren bisa memberikan informasi sekaligus diplomasi bahwa bangsa Indonesia menghargai perbedaan dengan baik melalui moderasi beragama.

Oleh karenanya, UNICEF mendukung pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama untuk menggalakkan pesantren ramah anak serta mempromosikan moderasi beragama di internasional. (Bud)