
Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah terus berupaya mengikis angka backlog (kebutuhan) rumah, dengan berbagai program penanganan.
Tahun ini, pemprov mengalokasikan penanganan 17.510 unit rumah yang terdiri dari 17 ribu unit melalui bantuan keuangan dari pemerintah desa untuk penanganan rumah tidak layak huni (RTLH) dan 510 unit melalui mekanisme bansos untuk penanganan relokasi, pasca bencana dan lainnya.
Wagub Taj Yasin mengatakan akhir 2024 kemarin, angka backlog di Jateng masih tinggi. Pernyataan itu disampaikan saat ditemui di sebuah acara di Semarang, pekan kemarin.
Menurutnya, angka backlog rumah masih mencapai 310.855 unit dan backlog kelayakan (rumah tidak layak huni) mencapai 1.132.968 unit.
Gus Yasin menjelaskan, program tiga juta rumah yang digagas pemerintah pusat tidak hanya akan mengatasi backlog tetapi mendorong kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Baik kesehatan, pendidikan maupun produktivitas ekonomi.
โKami yakin dengan semangat gotong royong dan sinergi lintas sektoral, mimpi rumah layak dan terjangkau bagi rakyat Indonesia benar-benar menjadi kenyataan,” kata Gus Yasin.
Dirjen Tata Kelola dan Pengendalian Risiko Kementrian Perumahan dan Kawasan Permukiman Aziz Andriansyah menambahkan, angka backlog masih menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah dan dijadikan prioritas nasional Presiden Prabowo.
Angka backlog rumah di Indonesia, mencapai 9,9 juta unit.
“Kami mengajak stakeholder untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral serta menyelesaikan PR backlog, dalam hal penyediaan dan kebutuhan tempat tinggal,” ucap Aziz. (Bud)