BPBD Jateng saat melihat luapan air akibat tanggul jebol di Grobogan.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah sigap merespon kejadian banjir, yang kembali melanda Kabupaten Grobogan.

Tercatat, ada 21 desa di enam kecamatan terdampak banjir karena dua tanggul jebol pada Minggu (9/3) kemarin.

Kabid Penanganan Darurat BPBD Jateng Muhammad Chomsul mengatakan kejadian tersebut menjadi bencana keempat, dalam kurun waktu berdekatan. Hal itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, kemarin.

Menurut Chomsul, pihaknya memberikan atensi khusus terhadap kondisi tersebut.

Yakni fokus pendampingan penguatan sumber daya personel, peralatan, pengoordinasian ke pemkab setempat.

Chomsul menjelaskan, kondisi ketinggian air bervariasi mulai 10-100 sentimeter.

Lebih kurang 2.174 keluarga terdampak, dan sebagian di antaranya telah diungsikan.

“Dua tanggul jebol berada di Sungai Tuntang, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug dan Sungai Kliteh, Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu. Teman-teman di lapangan masih mengasesmen terkait kondisi kebutuhan warga terdampak. Logistik juga sudah digeser (diturunkan). Untuk penanganan, kita juga bersinergi dengan BBWS Pemali Juana, mengingat kewenangan pengawasannya (sungai) di bawah BBWS,” kata Chomsul.

Lebih lanjut Chomsul meminta warga tetap waspada meski memasuki musim kemarau (pancaroba).

Terutama, pada wilayah yang berada dekat dengan aliran sungai.

“Selain kesiapan diri, kesiapan terhadap surat surat penting juga diperhatikan. Bilamana sudah ada titik pengungsian, harap diperhatikan. Sehingga, ketika ada kondisi darurat tidak panik,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemprov Dukung Pos Indonesia Jadi Gerai Pangan Murah
Artikel selanjutnyaPetani Terdampak Banjir di Grobogan Bakal Dibantu Bibit dan Pupuk