Wagub Taj Yasin saat melihat proses produksi pembuatan kain tenun lurik di Klaten.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah berkomitmen, untuk menguatkan industri kain tenun tradisional yang ada di provinsi ini.

Salah satunya adalah industri kain tenun lurik yang ada di Sentral Tenun Lurik di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

Wagub Taj Yasin mengatakan tenun lurik, selama ini sudah dikenal sebagai ciri khas produk perajin tenun tradisional di Klaten. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Klaten, belum lama ini.

Menurut Gus Yasin, secara turun-temurun, banyak warga di Klaten mewarisi budaya menenun lurik.

Namun, jumlah perajin kini mulai berkurang karena generasi sekarang banyak memilih pekerjaan lain.

Gus Yasin menjelaskan, tradisi menenun lurik merupakan bagian dari budaya masyarakat setempat.

Oleh karenanya, penguatan industri lurik merupakan bagian dari melestarikan budaya.

“Ini sudah empat generasi, lurik ini harus kita back up, kita kuatkan, sehingga masyarakat mau kembali mencintai lurik tersebut dan regenerasinya cepat,” kata Gus Yasin.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, pemprov telah memberikan perhatian penuh kepada perajin tenun, termasuk tenun lurik.

Beberapa di antaranya dengan menerapkan pakaian lurik sebagai seragam dinas setiap Selasa di lingkungan Pemprov Jateng.

Selain itu menerapkan pakaian adat setiap Kamis, yang sebagian besar banyak memakai pakaian dari kain lurik.

“Saya berharap, penguatan industri tenunan lurik ini produknya bisa dicintai seluruh kalangan masyarakat. Selain itu, juga menjadi pembuka jalan untuk kembali meningkatkan budaya menenun lurik,” pungkasnya. (Bud)