Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah meminta Satuan Kerja (Satker) APBN, dapat membantu menyelesaikan masalah tanah pada pembangunan jalan tol Semarang Demak Sesi 1 Kaligawe-Sayung.
Sebab, Sesi 1 merupakan titik yang ditunggu masyarakat.
Sekda Sumarno mengatakan pembangunan tol Semarang Demak Sesi 1 perlu ditekankan, karena polemik tanah musnah yang menjadi hambatan dalam proses pembangunan. Hal itu dikatakan usai menghadiri Forum Ekonomi Regional Jateng di Aula Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Jateng-DIY, kemarin.
Menurut Sumarno, Jateng memiliki potensi yang luar biasa dalam mengawal visi dan misi pembangunan agar menjaga keseimbangan pangan dan industri pada sisi.
Oleh karena itu, Satker APBN turut berpartisipasi memikirkan Jateng dalam rangka pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Harapannya, forum ini bisa membantu proses penyelesaian persoalan tanah yang menjadi hambatan. Karena di forum ini ada BPN, melalui kewenangannya jangan sampai ada hambatan, dan selesai sesuai target waktu yang diharapkan,” kata Sumarno.
Diketahui, jalan tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 kilometer yang dibangun dalam dua seksi.
Yakni Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer yang berada di atas laut, dan Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer yang berada di daratan serta telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
Seksi 1 Kaligawe-Sayung menjadi porsi pemerintah yang terbagi menjadi tiga paket yakni paket 1 A dengan penyedia jasa Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) progres fisik mencapai 46,2 persen.
Paket 1B adalah Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 27,6 persen serta Paket 1C adalah Adhi Karya dan Sinohydro dengan progres 20,4 persen. (Bud)