Gubernur Ahmad Luthfi saat berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dan berdialog dengan sejumlah pekerja.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah telah berkomunikasi dengan sejumlah investor dan pengusaha yang ada di sejumlah kawasan industri, untuk mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan di Kawasan Industri Kendal, kebutuhan tenaga kerjanya masih sekira 37 ribuan orang dan proyeksi ke depannya bisa mencapai 63 ribu tenaga kerja. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus di Kendal, baru-baru ini.

Menurut Luthfi, Kawasan Ekonomi Khusus di Kendal terdapat 129 perusahaan dan berasal dari 11 negara.

Sementara, nilai investasi di kawasan itu mencapai sekira Rp151 triliun.

Luthfi menjelaskan, sebanyak 49 perusahaan telah operasional dan 25 perusahaan sedang dalam tahap konstruksi.

“Secara umum, kondisi serapan tenaga kerja di Jawa Tengah sangat bagus. Pada triwulan I 2025, serapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang. Industri barang dari kulit dan alas kaki paling banyak menyerap tenaga kerja dengan jumlah 36.754 orang. Capaian itu secara nasional menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan serapan tenaga kerja terbaik di Indonesia. Jadi secara nasional, di Jawa Tengah adalah tertinggi di seluruh Indonesia,” kata Luthfi.

Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, tingginya angka serapan tenaga kerja tersebut berhasil menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jateng.

Per Februari 2025, angka TPT Jateng sebesar 4,33 persen, dan mengalami penurunan dibandingkan pada Februari 2024 sebesar 4,39 persen.

“TPT sudah turun dan sudah luar biasa untuk wilayah kita. Ini bagus sekali, ini akan kita genjot. Penurunan TPT ini merupakan hasil dari masuknya investasi di Jawa Tengah melalui beberapa kawasan industri, termasuk Kawasan Industri Kendal yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” pungkasnya. (Bud)