Pemerintah terus bergerak cepat dalam pemulihan di sejumlah wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Perbaikan infrastruktur menjadi prioritas, mengingat ini menjadi sarana vital dalam distribusi bantuan. Jembatan menjadi salah satu infrastruktur yang perbaikannya dipercepat. (Foto Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)

Jakarta, Idola 92.6 FM-Pemerintah terus bergerak cepat dalam pemulihan di sejumlah wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Perbaikan infrastruktur menjadi prioritas, mengingat ini menjadi sarana vital dalam distribusi bantuan.

Jembatan menjadi salah satu infrastruktur yang perbaikannya dipercepat. Untuk itu, pemerintah memutuskan pembangunan jembatan darurat atau jembatan bailey. Dari total 35 jembatan yang terputus di ketiga provinsi tersebut, pemerintah telah memprioritaskan penyelesaian di titik-titik krusial.

Dirangkum Badan Komuniasi Pemerintah RI, Rabu (17/12), berikut penampakan dari empat jembatan strategis yang sedang dan telah rampung dikerjakan.

Jembatan Teupin Mane

Kabar gembira datang dari Kabupaten Bireuen, Aceh. Jembatan darurat Teupin Mane resmi beroperasi kembali mulai Senin (15/12). Antusiasme masyarakat tak terbendung saat jembatan ini dibuka; warga langsung memadati lokasi untuk melintas. Jembatan ini kini sudah dapat dilalui kendaraan secara dua arah.

Sebelumnya, putusnya Jembatan Teupin Mane selama dua pekan telah melumpuhkan mobilitas dan menghambat distribusi logistik antara Bireuen dan Bener Meriah.

Penyelesaian jembatan ini menjadi bukti konkret satu dari delapan titik jembatan yang berhasil dibangun ulang pascabanjir, memulihkan konektivitas vital di wilayah tersebut.

Jembatan Teupin Reudeup

Bergerak ke Kecamatan Peusangan Selatan, pemerintah juga tengah merampungkan Jembatan Teupin Reudeup. Jembatan sepanjang 30 meter ini memegang peranan penting sebagai jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Bireuen dan Lhokseumawe.

Berdasarkan informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bireuen, progres pembangunan berjalan sesuai target. Jembatan ini dijadwalkan sudah dapat dilintasi oleh masyarakat umum pada Kamis, 18 Desember 2025. Pembukaan akses ini diharapkan dapat memecah kepadatan lalu lintas di jalur utama.

Jembatan Kuta Blang

Tantangan teknis yang lebih kompleks dihadapi dalam pembangunan Jembatan Kuta Blang di Kecamatan Krueng Tikeum. Jembatan sepanjang 72 meter ini merupakan urat nadi transportasi penghubung Aceh Timur dan Bireuen menuju Lhokseumawe.

Berbeda dengan konstruksi di Teupin Mane, pembangunan jembatan bailey di Kuta Blang memerlukan pembuatan pilar jembatan terlebih dahulu sebelum struktur bailey dapat dipasang.

Dengan tingkat kerumitan ini, penyelesaian Jembatan Kuta Blang diproyeksikan baru akan rampung sepenuhnya pada 25 Desember 2025, menjadi kado Natal bagi pemulihan akses transportasi lintas kabupaten.

Jembatan Dusun 3 Pondok Gudang

Di wilayah Sumatera Utara, tepatnya di Desa Pondok Gudang, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, sinergi antara TNI AD dan warga sipil menunjukkan hasil impresif.

Satgas Gulben Kodam I/BB bersama personel dari Zidam I/BB, Yonzipur 11, dan Yonzikon 14 mengerahkan 23 orang personel gabungan untuk memasang jembatan Armco.

Hingga Selasa (16/12), progres pemasangan jembatan dengan spesifikasi bentang 8,5 meter dan lebar 8 meter ini telah mencapai 60%. Meski bersifat darurat, jembatan yang menggunakan material 48 buah Armco ini sudah bisa dilalui kendaraan roda empat. Keberhasilan ini memulihkan akses vital bagi warga Dusun 3 Pondok Gudang yang sebelumnya terisolasi. (her/dav)