Semarang, Idola 92,6 FM-Penanaman mangrove di Pantai Muara Kencana, Desa Pidodo Kulon, Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal mencatatkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) untuk penanaman mangrove terbanyak dalam satu waktu, kemarin.
Kegiatan yang bertajuk Penanaman Mangrove Serentak Mageri Segoro 2025 ini, diikuti 20 ribu peserta.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong, dan kepedulian terhadap lingkungan pesisir.
Menurutnya, seluruh komponen di Jateng yang berjumlah 20 ribu orang menanam mangrove bersama.
Gerakan Mageri Segoro, bukan sekadar seremoni, tetapi langkah konkret menjaga masa depan lingkungan.
Luthfi mengingatkan pentingnya perawatan pascatanam, karena penanaman bibit mangrove butuh perawatan yang baik.
“Menanam saja tidak cukup.Perlu dirawat!. Saya minta bupati dan wali kota di zona penanaman agar setiap tiga hari sekali patroli, dipimpin kepala DLHK-nya. Kalau ada yang mati, harus diganti,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, Mageri Segoro sebagai pagar rumah yang melindungi garis pantai dari abrasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng Widi Hartanto menambahkan, kegiatan penanaman tahap kedua tahun ini dilakukan di 264 blok tanam yang tersebar di pesisir utara dan selatan provinsi ini.
Dari jumlah tersebut, 222 blok berasal dari dukungan pemerintah dan sisanya merupakan swadaya masyarakat.
“Sejak Maret 2025, sudah tertanam 668 ribu batang. Hari ini saja, ada tambahan 1.304.410 batang mangrove dan cemara pantai. Total sampai hari ini mencapai 1,9 juta batang,” ujar Widi.
Wisi menyebut, kegiatan Mageri Segoro ini juga mendapatkan dukungan dari sejumlah BUMD maupun perusahaan swasta.
Wilayah pesisir Jateng memiliki garis pantai sekira 971 kilometer, yang mencakup 17 kabupaten/kota dan 426 desa pesisir.
Luasan hutan mangrove di Jateng mencapai 16.102 hektar, namun kondisinya terancam abrasi dan penurunan muka tanah. (Bud)