Semarang, Idola 92,6 FM-Pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan terus diperketat, guna memastikan keamanan pangan di Jawa Tengah.
Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan, bahwa keamanan pangan tidak boleh ditawar. Hal itu dikatakan usai bertemu pengelola SPPG dan mitra MBG se-Jateng dan DIY di GOR Jatidiri, Senin (6/10).
Luthfi meminta seluruh dapur penyedia MBG, agar memerketat proses pengolahan dan kebersihan serta pengawasan makanan supaya kejadian keracunan makanan tidak terulang.
“Harapannya, kejadian-kejadian (keracunan) kemarin tidak terulang kembali, karena ini program struktural, maka harus kita laksanakan,” kata Luthfi.
Menurut Luthfi, seluruh kepala daerah memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan program MBG berjalan aman dan higienis serta berkelanjutan.
“Jangan ada kepala daerah yang apatis. SPPG yang sudah ada harus terbuka untuk dicek, minimal bupatinya atau ibu-ibu PKK meninjau langsung. Harus ada keterbukaan dan koordinasi dengan Satgas MBG,” jelasnya.
Luthfi menjelaskan, pengawasan harus dilakukan menyeluruh mulai dari dapur, distribusi makanan hingga pengelolaan limbah.
Program MBG memiliki multi efek yang luar biasa, tidak hanya menyehatkan anak-anak tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah.
“SPPG tidak boleh eksklusif. Harus siap diperiksa kapan pun. Termasuk kalau ada kasus, harus ada quick response (respon cepat), agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut Luthfi meminta Dinas Kesehatan masing-masing daerah, memerketat verifikasi lapangan dan memastikan setiap dapur memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Ini bukan sekadar formalitas. Surat itu harus diiringi dengan inspeksi nyata di lapangan. Kalau perlu buat posko 24 jam untuk pengawasan distribusi MBG,” pungkasnya. (Bud)