Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mengajak para pengembang, untuk menyediakan rumah subsidi yang layak kepada masyarakat.
Sebab, para pengembang perumahan mempunyai kontribusi besar dalam menekan angka kemiskinan di Jateng.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan Pemprov Jateng terus menjalankan keterjangkauan rumah bagi warga tidak mampu, dan salah satunya melalui program “Tuku Lemah oleh Omah”. Hal itu dikatakan saat melihat Jateng Omah Expo ke-3 di Semarang, kemarin.
Luthfi menjelaskan, Pemprov Jateng juga telah melakukan perbaikan jutaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Kita sepakat bahwa sandang, papan, pangan merupakan hak hidup warga negara. Ke depan Jateng harus mampu menekan angka kemiskinan (melalui) layanan dasar yakni rumah. Semoga lahannya terjangkau, dan bangunan bisa dipertanggungjawabkan,” kata Luthfi.
Menurut Luthfi, perbaikan RTLH akan digenjot pada tahun ini.
Total tahun ini akan ada 17 ribu unit RTLH yang mendapatkan bantuan.
“Melalui ajang Jateng Omah Expo, asosiasi juga mendorong program sertifikasi pengembang perumahan,” jelasnya.
Sementara Ketua DPW Asosiasi Pengembang Perumahan Nasional (Apernas) Jateng Eko Purwanto menyatakan, masih terdapat 324.803 backlog kepemilikan rumah per Desember 2024.
Penyebabnya antara lain tingginya harga rumah, dan minimnya informasi dalam mendapatkan rumah.
Menurut Eko, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng dalam upaya mengurangi backlog perumahan tersebut.
Selain itu dalam upaya membantu pemenuhan target 3 juta rumah subsidi oleh pemerintah pusat.
Sementara, program perumahan yang diupayakan mencakup rumah susun perkotaan dan rumah perdesaan serta rumah subsidi dari pengembang. (Bud)