Semarang, Idola 92,6 FM-Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah, didorong Pemprov Jawa Tengah untuk menggelar lebih banyak forum investasi, guna menggenjot ekonomi baru.
Banyaknya forum investasi akan membuka lebih banyak peluang, untuk menunjukkan potensi di wilayah masing-masing kepada investor.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan kegiatan Solo Investment menjadi salah satu upaya, mendorong dan menggenjot masuknya investasi baru serta menumbuhkan ekonomi baru. Hal itu dikatakan saat berada di Surakarta, kemarin.
Menurut Luthfi, pemprov selama ini juga sudah memberikan dorongan berupa insentif dan kemudahan untuk menanamkan modal di Jateng.
Insentif itu antara lain keringanan atau pembebasan pajak daerah, bantuan modal UMKM, bantuan riset UMKM, pelatihan vokasi bagi UMKM dan bunga pinjaman rendah.
Luthfi menjelaskan, kemudahan penanaman modal yang diberikan antara lain jaminan kondusivitas wilayah seperti bebas premanisme, hubungan industrial harmonis, digitalisasi pelayanan perizinan dan keterbukaan menerima aduan.
Selain itu, upah tenaga kerja Jateng juga kompetitif dan jumlah tenaga kerja terampil yang cukup besar.
“Tenaga kerja di Jawa Tengah dikenal memiliki karakter dan etos kerja yang disukai oleh para investor yang sudah menanamkan modalnya di Jawa Tengah. Jadi rugi kalau tidak berinvestasi di Jawa Tengah,” kata Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, terkait wilayah Surakarta, branding investasi di wilayah tersebut adalah pariwisata dan kuliner.
Selain itu, Kota Surakarta juga dikenal dengan kota budaya dan industri kreatif.
Kegiatan Solo Investment Forum 2025, diharapkan juga mendorong ekonomi baru di wilayah eks karesidenan Surakarta.
Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto menambahkan, sebagai kota budaya dan industri kreatif serta pariwisata, setidaknya ada sekira 664 event yang digelar setiap tahun di Kota Surakarta.
Dari ratusan event dari berbagai skala tersebut, nilai transaksinya dapat mencapai sekira Rp10 triliun.
“Kota Surakarta juga menjadi center of knowledge atau pusat pengembangan pendidikan dan kebudayaan. Investasi sumber daya manusia di Kota Surakarta menjadi penting untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadian. Kami juga mulai kembangkan medical dan wellness tourism, jadi kita siap menjadi kota yang menawarkan bugar tidak hanya secara raga tetapi juga jiwa,” ucapnya. (Bud)














