Semarang, Idola 92,6 FM-Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) mencatatkan kinerja keuangan terbaik, sepanjang eksistensinya di tahun buku 2024.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), manajemen PertaLife Insurance memaparkan berbagai capaian strategis yang memperkuat fondasi pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Direktur Utama PertaLife Insurance Hanindio Hadi mengatakan premi bruto 2024 tercatat sebesar Rp1,252 triliun, melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,087 triliun atau tumbuh 15,16 persen secara tahunan. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Kamis (17/4).
Hanindio menjelaskan, kinerja tersebut mencerminkan kenaikan premi sebesar 38,73 persen dibandingkan 2023 dan didorong strategi ekspansi produk dan penetrasi pasar yang efektif optimal.
Khususnya melalui produk anuitas, endowment combined dan whole life.
Menurut Hanindio, tak hanya mencetak rekor pendapatan premi saja tapi PertaLife juga membukukan laba bersih sebesar Rp97,18 miliar atau naik 1,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio Risk-Based Capital (RBC) meningkat menjadi 359,66 persen, jauh di atas ketentuan minimum OJK sebesar 120 persen yang menandakan kekuatan solvabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
“Transformasi PertaLife bukan sekadar perubahan struktural, melainkan lompatan kinerja yang nyata. Capaian di 2024 adalah buah dari sinergi internal PertaLife dan ekosistem Pertamina Group, penajaman strategi bisnis, dan komitmen pada efisiensi,” kata Hanindio.
Lebih lanjut Hanindio menjelaskan, efisiensi operasional juga menjadi sorotan dengan rasio biaya operasional terhadap pendapatan premi (BOPO) mencapai titik terendah sepanjang sejarah perusahaan yaitu 12,19 persen.
Hal itu merupakan penurunan dari rerata historis, sebelum transformasi yang berada di atas 22 persen.
“Dari sisi distribusi, kontribusi kanal non-captive meningkat signifikan sebesar 223,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan produk yang relevan di luar captive melalui kolaborasi dengan institusi strategis di luar Pertamina Group. Meskipun, mayoritas portofolio bisnis perseroan berada di captive market Pertamina Grup,” pungkasnya. (Bud)