Gubernur Ahmad Luthfi bersama Anggota Komisioner OJK Sophia Wattimena dan Kepala OJK Jateng Hidayat Prabowo berfoto bersama usai kegiatan Evaluasi Kinerja IJK Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-OJK Jawa Tengah bersama pemerintah daerah, melakukan evaluasi pelaksanaan jasa keuangan sebagai panduan bagi penguatan industri keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala OJK Jateng Hidayat Prabowo mengatakan sinergi dengan pemerintah daerah menjadi kunci penting, agar industri jasa keuangan dapat mendukung program-program prioritas pemerintah. Hal itu dikatakan usai kegiatan Evaluasi Kinerja Industri Jasa Keuangan Semester I 2025 di Hotel Gumaya, kemarin.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Jateng tidak hanya stabil tetapi juga berkelanjutan.

“OJK Jawa Tengah akan mendukung penuh visi misi pemerintah provinsi. Visi misi Jawa Tengah adalah juga visi misi OJK. Kami bersama sektor jasa keuangan siap mendorong pembangunan ekonomi berbasis desa,” kata Hidayat.

Sementara Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menambahkan, penggerak utama perekonomian Jateng harus dimulai dari desa.

Dengan demikian, sektor jasa keuangan diharapkan bisa memberikan akses lebih luas kepada masyarakat desa, termasuk dukungan pembiayaan bagi pelaku UMKM.

Menurut Luthfi, OJK juga menggandeng Babinsa, Bhabinkamtibmas dan perangkat desa dalam upaya sosialisasi layanan keuangan hingga tingkat akar rumput.

“Dengan pola ini, diharapkan seluruh desa dan kelurahan di Jawa Tengah dapat tercover. Tiga pilar pembangunan desa : Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Lurah akan menjadi penggerak ekonomi bersama OJK,” ujar Luthfi.

Sementara Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena menegaskan komitmen industri jasa keuangan, untuk memerkuat perekonomian Jateng.

Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil, inklusif dan berkelanjutan.

Menurutnya, OJK juga berperan dalam mendukung 11 program prioritas pemerintah mulai dari akses kesehatan, pendidikan hingga ketahanan pangan.

“Tak hanya itu, literasi keuangan juga menjadi perhatian OJK. Edukasi diperluas melalui kurikulum pendidikan, pelatihan bagi pelajar dan mahasiswa, hingga kerja sama dengan aparat Babinsa dan Babinkamtibmas. Pemanfaatan aplikasi dan kendaraan edukasi keuangan juga terus digencarkan,” ucap Sophia.

Sophia berharap, penyaluran kredit bisa lebih luas untuk sektor UMKM. (Bud)