Ruang layanan hemodialisa di RS Banyumanik 2 Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Bagi peserta JKN yang ingin mendapat layanan cuci darah (hemodialisa), kini semakin mudah dan luas aksesnya.

Saat ini, RS Banyumanik 2 Semarang memiliki unit hemodialisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Sari Quratul Ainy mengatakan penyakit ginjal kronis yang membutuhkan layanan hemodialisa, termasuk dalam jajaran penyakit katastropik atau penyakit berbiaya mahal. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Selasa (10/6).

Menurut Sari, penyakit ginjal kronis membutuhkan perawatan medis terus menerus dan salah satunya melalui hemodialisa.

Terapi tersebut dilakukan secara rutin, untuk memertahankan kualitas hidup penyintas tetap baik.

“Bertambahnya layanan hemodialisa di Kota Semarang, khususnya Semarang wilayah atas, semoga semakin memudahkan akses peserta yang memerlukan cuci darah. Tak perlu lagi peserta sampai ke rumah sakit di pusat kota semarang jika di dekat rumah sudah bisa memberikan layanan,” kata Sari.

Sari menjelaskan, pada tahun ini program JKN sudah melayani kasus cuci darah sebanyak 30.597 di Kota Semarang dan 2.392 di Kabupaten Demak dengan pembayaran klaim menyentuh Rp29 milliar.

“Program JKN sebagai program jaminan kesehatan komprehensif, selain terus meningkatkan pelayanan kesehatan sektor kuratif, juga menekan angka komplikasi dari penyakit kronis melalui monitoring yang lebih intensif dan edukasi yang diberikan secara kontinu pada tingkat pertama yakni FKTP sebagai gate keeper,” jelasnya.

Sementara Direktur RS Banyumanik 2 Semarang Endang Nuriyati menambahkan saat layanan hemodialisa belum terakomodir, pihaknya merujuk pasien ke rumah sakit lain yang telah memiliki layanan hemodialisa.

Padahal, RS Banyumanik 2 Semarang cukup banyak menerima pasien peserta JKN yang masuk melalui Unit Gawat Darurat (UGD) dalam keadaan komplikasi dan membutuhkan pelayanan hemodialisa.

“Karena kondisi itu, tentunya pasien yang semestinya membutuhkan perawatan segera mungkin perlu menunggu dulu. Dan kami akui, kasus hemodialisa mengalami peningkatan yang signifikan dari beberapa tahun silam,” ujar Endang.

Endang berharap, kerja sama yang telah ditandatangani itu ke depannya akan pasien akan lebih tenang untuk memeroleh layanan hemodialisa secara rutin.

“Semoga dengan pelayanan Hemodialisa yang kita launching, akan semakin melengkapi pelayanan di rumah sakit ini dan juga lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Bud)