Semarang, Idola 92,6 FM-PGN menegaskan komitmennya dalam memerkuat infrastruktur gas bumi nasional, guna memastikan pasokan energi bersih yang andal, terjangkau dan merata.
Melalui strategi pengembangan jangka panjang, PGN terus menjawab tantangan mismatch antara lokasi pasokan dan permintaan gas bumi khususnya di wilayah dengan kebutuhan tinggi semacam Sumatera dan Jawa bagian barat.
Direktur Utama PGN Arief Handoko mengatakan infrastruktur menjadi kunci utama, dalam memperkuat konektivitas distribusi gas. Pernyataan itu disampaikan dalam diskusi coffee morning bersama CNBC Indonesia, kemarin.
“Berkaca dengan kondisi saat ini, permintaan gas bumi di wilayah Sumatera dan Jawa bagian barat sangat tinggi, namun masih terdapat kekurangan infrastruktur gas bumi yang memadai. Sementara itu, pasokan gas justru berlebih di wilayah Jawa Timur,” kata Arief.
Arief menjelaskan, terdapat empat faktor utama yang dapat menjelaskan kondisi gas nasional saat ini.
Yakni availability (ketersediaan pasokan dari hulu), accessibility (infrastruktur yang memadai), affordability (daya beli pelanggan) dan sustainability (keberlanjutan seluruh aspek dengan dukungan kebijakan dan regulasi dari pemerintah).
Menurut Arief, melalui pendekatan strategi G-A-S (Grow-Adapt-Step Out), PGN terus berupaya memerkuat infrastruktur gas yang tentunya akan meningkatkan accessibility energi.
Dari sisi kebijakan, diperlukan komitmen pemerintah untuk memberikan stimulus yang memungkinkan PGN memeroleh LNG dengan harga yang affordable.
“Dengan dukungan pemerintah, PGN siap menjangkau penyaluran energi bersih ke seluruh Wilayah Indonesia,” pungkasnya. (Bud)