Petugas PLN melakukan perawatan jaringan listrik guna memastikan keandalan.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemanfaatan energi listrik, kini menjadi salah satu pendorong utama modernisasi sektor pertanian dan peternakan di berbagai daerah.

Melalui program Electrifying Agriculture, PLN berupaya menghadirkan energi yang lebih efisien, bersih dan terjangkau untuk menunjang aktivitas produksi sekaligus membuka peluang peningkatan kesejahteraan bagi para pelaku usaha di sektor pangan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY Bramantyo Anggun Pambudi mengatakan komitmen PLN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui program tersebut, dan hingga saat ini di Provinsi DIY terdapat 4.701 pelanggan yang memanfaatkan Electrifying Agriculture dengan total pemakaian listrik mencapai 25 MW. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.

“Program Electrifying Agriculture sangat kami dukung. Melalui pemanfaatan listrik di sektor pertanian dan peternakan, kita ingin meningkatkan taraf hidup para petani, peternak, dan sektor lain yang terkait dengan agriculture,” kata Bramantyo.

Bramantyo menjelaskan, pertumbuhan pemanfaatan listrik untuk sektor ini meningkat hingga 400 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sedang di Jateng, minat investor terhadap energi bersih juga terus menunjukkan tren positif.

Menurutnya, dari total kapasitas pembangkit sekira 4.045 MW, sekira 50 persennya berasal dari kontribusi Independent Power Producer (IPP) atau perusahaan swasta.

“Saat ini sudah banyak investor yang membangun pembangkit hijau. Kontribusi swasta mencapai sekitar 50 persen dari total kapasitas yang ada,” jelasnya.

Lebih lanjut Bramantyo menjelaskan, PLN akan terus memerkuat kerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun ekosistem ketenagalistrikan yang andal sekaligus mempercepat transisi energi di wilayah Jateng-DIY. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemulihan Ekosistem Taman Nasional Gunung Merapi, 650 Bibit Pohon Ditanam Serentak
Artikel selanjutnyaBPS Jateng Siapkan Sensus Ekonomi 2026