Gubernur Ahmad Luthfi saat bertemu dengan perwakilan PT Susanti Megah yang akan membawa calon investor asal Tiongkok guna mengolah pabrik garam di Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Potensi produksi garam yang ada di Jawa Tengah, dilirik sejumlah calon investor asal Tiongkok.

Sejumlah calon investor itu, akan menanamkan modal di Jateng guna peningkatan produksi garam.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan para pengusaha asal Tiongkok itu, telah melirik provinsi ini sebagai bagian untuk perluasan dan produksi garam karena memang produksi garam nasional masih kurang. Hal itu dikatakan saat mendampingi CEO PT Susanti Megah Hermawan Santoso bertemu Gubernur Ahmad Luthfi, kemarin.

Sujarwanto menjelaskan, data Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng menyebut jika produksi garam rakyat provinsi ini pada tahun kemarin mencapai 536.612 ton.

Sedangkan luas lahan produksi garam sekira 8.267 hektare, dengan jumlah petani garam sebanyak 6.420 orang.

Menurutnya, lahan produksi garam tersebar di sembilan daerah sentra garam meliputi Brebes, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Cilacap, Kebumen dan Purworejo serta Grobogan.

“Kami mendukung penuh perluasan produksi garam, guna menunjang produksi garam secara nasional. Memang perlu ada intensifikasi lagi, atau bahkan ekstensifikasi atau perluasan sentra garam. Namun, produksi garam rakyat di Jawa Tengah tidak semuanya sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan oleh industri. Hal itu karena teknologi sederhana, tergantung pada cuaca, dan lainnya,” kata Sujarwanto.

Sementara CEO PT Susanti Megah Hermawan Santoso menambahkan, calon investor tersebut memerlukan lahan untuk pengembangan tambak garam seluas kurang lebih tiga ribu hektare.

Menurut Hermawan, perluasan industri dan produksi garam nasional harus ditingkatkan dalam rangka mewujudkan swasembada garam nasional.

Tidak lagi mengimpor dari luar negeri, untuk menutupi kebutuhan garam.

“Potensi garam Jawa Tengah sebenarnya cukup bagus, pemerintah juga sudah bicara, Pak Luthfi sudah mau support. Maka dari itu, kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta sangat penting dilakukan agar swasembada garam itu dapat terwujud,” ucap Hermawan.

Hermawan menjelaskan, saat ini wilayah di Indonesia yang bagus produksi garam ada di Madura dan Nusa Tenggara Barat.

Sementara Jateng, cukup potensial untuk mengejar dua daerah tersebut. (Bud)