Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa dalam menghadapi tekanan ekonomi global dan sikap keras sejumlah negara besar, Indonesia tetap mengedepankan kepentingan nasional. Hal itu dikatakan Prabowo dalam pidatonya di acara Hari Lahir ke-27 PKB, Rabu malam (23/7) di Jakarta Convention Center. (Foto: Biro Sekretariat Presiden)

Jakarta, Idola 92.6 FM-Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa dalam menghadapi tekanan ekonomi global dan sikap keras sejumlah negara besar, Indonesia tetap mengedepankan kepentingan nasional, khususnya perlindungan terhadap pekerja. Ia menyebut negosiasi ekonomi tidak mudah, tetapi itu adalah bagian dari tanggung jawab sebagai kepala negara.

โ€œMemang situasi dunia sedang tidak baik-baik saja, kita tahu itu. Perang di sini, perang di sini. Tapi Indonesia memang berusaha menjaga. Kita non-blok, kita hormati semua, kita baik,โ€ kata Prabowo dalam pidatonya di acara Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rabu malam (23/7) di Jakarta Convention Center.

โ€œDi bidang ekonomi, tidak hanya kita, semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang alot, punya garis alot. Tapi ya itu fakta, kita harus berurusan,โ€ kata Prabowo dalam siaran pers Biro Sekretariat Presiden.

Prabowo menekankan bahwa pendekatan yang ia ambil adalah untuk melindungi pekerja Indonesia dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurut Presiden, pendekatan yang dilakukan dan tanggung jawabnya adalah melindungi kepentingan bangsa Indonesia. โ€œKewajiban saya adalah melindungi rakyat Indonesia,โ€ katanya.

โ€œDalam bidang ekonomi saya harus menjaga asal tidak ada alasan untuk PHK pekerja-pekerja kita,โ€ ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyebut bahwa setiap langkah pemerintah pasti ada kritik.

โ€œKarena itu ya saya bermusyawarah, saya negosiasi. Selalu ada yang nyinyir. Jadi gimana ya, kita perlu kritik, kita perlu pengawasan. Tapi kalau nyinyir agak lain. Kita nggak ada yang bener gitu. Kita mau kerja baik, nggak ada yang bener,โ€ tutur Presiden. (her/dav)