
Gyeongju, Korea Selatan, Idola 92.6 FM-Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa tidak boleh ada negara yang tertinggal dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia-Pasifik yang inklusif dan berkelanjutan. Pesan ini disampaikan Presiden saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10) waktu setempat.
“APEC harus memastikan bahwa manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua pihak sehingga tidak ada ekonomi yang tertinggal,” kata Prabowo, dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.
Prabowo menyampaikan bahwa meningkatnya ketidakpastian global, ketegangan, dan menurunnya kepercayaan dapat mengancam stabilitas ekonomi global dan memperdalam perpecahan. Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan memperkuat kepercayaan antarnegara.
Indonesia terus menerjemahkan prinsip inklusivitas ke dalam aksi nyata melalui pemberdayaan UMKM dan koperasi untuk dapat berperan dalam rantai nilai global. Presiden juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan dengan WTO sebagai inti, guna memastikan kompetisi yang adil.
Prabowo menekankan bahwa tantangan seperti korupsi, penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan orang, dan narkotika merupakan ancaman lintas batas yang dapat merusak masa depan ekonomi negara-negara APEC.
“Kita tidak dapat mengatasi bahaya ini sendirian. Kita harus bekerja sama secara multilateral, terutama menghadapi penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan orang, dan narkotika yang mengancam masa depan perekonomian kita.”
Menutup pernyataannya, Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia menjadi penghubung dan penyama kepentingan, sehingga APEC terus menjadi platform yang menghadirkan manfaat nyata bagi seluruh ekonomi anggotanya. “APEC harus memastikan kemajuan untuk semua,” tandasnya. (her/dav)









