
Jakarta, Idola 92.6 FM-Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan semangat dan dukungan moril yang ia rasakan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam menghadapi berbagai tantangan besar bangsa.
Dalam pidatonya di acara Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rabu malam (23/7) di Jakarta Convention Center, ia menyebut bahwa dukungan dari para kiai, petani, dan buruh memberinya keberanian untuk bersikap tegas terhadap ketidakadilan.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan rasa terima kasihnya pada PKB. โJadi terima kasih PKB hari ini, yang dilakukan oleh ketua dewan syuro PKB dan ketua umum PKB, yang dilakukan malam ini adalah suntik keberanian kepada saya,โ ujar Prabowo, dalam siaran pers Biro Sekretariat Presiden.
โYang tadinya saya sebut udah capek, Gus… aku aduh… malam ini PKB? Iya? Yang bener? Aku harus kasih pidato? Ah, aku mau pidato sebentar aja deh, singkat-singkat aja deh, dibuatlah pidato bagus ini, 2 halaman, udah selesai dari tadi kalau saya baca ini. Tapi karena melihat keadaan kalian ini, ya terpaksalah saya… Apalagi udah disuntik keberanian itu,โ ujar Presiden.
Ia pun menyebutkan bahwa dengan kehadiran NU dan PKB di belakangnya, serta dukungan petani dan buruh, tidak ada alasan untuk gentar.
โPKB, Nahdlatul Ulama di belakang saya, petani di sebelah sini, buruh di situ, kok gentar kita, kok gentar,โ ungkap Prabowo.
Presiden menegaskan bahwa ia sebenarnya ingin mengambil jalan damai, namun kerap kali justru didorong untuk bersikap tegas karena masih banyak pelaku ekonomi yang tidak tertib.
โSaya sebetulnya mau baik-baik aja ya kan, udahlah… saya sudah kasih warning berkali-kali, saudara-saudara: bersihkan diri, atur yang baik, kalau mau bisnis yang benar aja lah, bayar pajak, iya kan? Bayar pajak, cari untung yang benar, jangan palsu-palsu.โ
Prabowo mencontohkan pelanggaran seperti pengurangan isi botol minyak goreng atau pengemasan ulang beras bersubsidi, yang ia sebut sebagai pencurian dari rakyat. (her/dav)