Gubernur Ahmad Luthfi saat menerima kenang-kenangan dari Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi.

Semarang, Idola 92,6 FM-Program low carbon rice di Jawa Tengah sudah dilaksanakan sejak 2022, di Kabupaten Boyolali dan Klaten serta Sragen.

Melalui program SWITCH-Asia Low Carbon Rice, menghubungkan antara petani dengan penggilingan padi kecil.

Duta besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi mengatakan kedatangannya ke Jateng bersama delegasi dari negara Uni Eropa, untuk melihat langsung praktik low carbon rice di Soloraya. Hal itu dikatakan usai bertemu Gubernur Ahmad Luthfi di Solo, kemarin.

Denis menjelaskan, proyek beras rendah karbon sebagai contoh nyata bahwa pembangunan ekonomi bisa selaras dengan upaya pengurangan emisi.

“Saya sendiri mewakili misi Uni Eropa yang ada di Indonesia, di sini kami ingin belajar dari masyarakat di Indonesia mengenai apa yang dilakukan dalam hal ketahanan pangan. Kami ingin terlibat dan belajar dari Jawa Tengah yang merupakan salah satu lumbung pangan terbesar di Indonesia, bahkan juga ada di dunia,” kata Denis.

Menurut Denis, Uni Eropa bekerja sama dengan Pemprov Jateng untuk memerluas produksi beras rendah karbon di provinsi ini.

Sebab, di tengah isu perubahan iklim, maka ketahanan pangan telah menjadi perhatian dunia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Dyah Lukisari menambahkan, untuk memerluas program low carbon rice salah satu caranya dengan menggandeng CSR dari perusahaan.

Saat ini, yang sudah melakukan intervensi terkait program tersebut adalah Bank Indonesia dan ada enam kabupaten selain Klaten, Boyolali dan Sragen.

Menurut Dyah, CSR Bank Indonesia di enam titik tersebut mencapai sekitar Rp1,8 miliar.

“Nanti akan dicoba 1-2 pilot mesin penggilingan dengan tenaga surya, masih kami bahas juga soal ini,” ujar Dyah.

Dyah menyebut, luas tanam padi di Jateng pada 2024 kemarin sekira 1,5 juta hektare dengan hasil produksi mencapai 8,8 juta ton gabah kering giling.

Jumlah tersebut berkontribusi untuk stok pangan nasional sebesar 16,73 persen, dan di tahun ini target hasil produksi padi di Jateng sebesar 11,8 juta ton. (Bud)