Semarang, Idola 92,6 FM-Sebanyak 103 santri dan 10 mahasiswa dari berbagai pondok pesantren serta perguruan tinggi, dilatih keterampilan usaha boga dan barista.
Pelatihan diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pusat, dan Baznas Jawa Tengah.
Salah seorang santri asal Kudus, Rahmat mengaku, senang dengan pelatihan tersebut karena bisa menambah wawasan dan meningkatkan kompetensi memasak. Pernyataan itu disampaikan saat mengikuti pelatihan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), baru-baru ini.
Rahmat berharap, pelatihan seperti ini lebih rutin digelar sehingga kualitas masakan di pondok meningkat, baik dari sisi gizi, rasa maupun penyajian.
“Harapannya nanti kita bisa share ke temen-temen di pondok, supaya mereka nanti lebih mandiri dan bisa berwirausaha setelah keluar dari pondok,” kata Rahmat.
Wagub Taj Yasin Maimoen menyatakan, sejauh ini pihaknya mendorong para santri ambil bagian dalam upaya pengentasan kemiskinan di Jateng.
“(Pelatihan ini) sebagai upaya menanggulangi kemiskinan dan membuka peluang usaha bagi masyarakat Jawa Tengah,” ucap Gus Yasin.
Menurut Gus Yasin, hasil dari pelatihan tersebut dapat dipraktikkan di lingkungan pondok pesantren.
Dengan semakin banyak pelatihan, maka ketrampilan yang dimiliki bisa cocok dengan dunia usaha.
“Ini juga bisa menjadi sumber ladang usaha milik pondok atau para santri,” pungkasnya. (Bud)