Semarang, Idola 92,6 FM-Realisasi penyaluran KPR melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di Jawa Tengah per 19 September 2025, sudah mencapai 15.414 unit rumah.
Jumlah tersebut, tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan penyaluran tersebut akan terus digenjot, untuk mendukung program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan pemerintah pusat. Hal itu dikatakan saat menggelar rapat koordinasi percepatan program FLPP di Semarang, kemarin.
“Program perumahan ini bukan main-main. Kita harus pastikan satu keluarga punya satu rumah layak huni. Jangan sampai bantuan rumah hanya jadi formalitas, tapi harus benar-benar menyentuh masyarakat miskin,” kata Luthfi
Luthfi menjelaskan, backlog kebutuhan rumah di Jateng masih cukup tinggi.
Guna mengatasinya dibutuhkan sinergi semua pihak, dan pemprov menggandeng kementerian, bupati/wali kota dan perbankan serta pengembang untuk mewujudkannya.
“Dari sisi pengembang, bank, bupati, walikota, dan DPRD, semua harus bergerak bersama. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Mengurus rumah rakyat bukan hanya soal teknis, tapi menyangkut hajat hidup orang banyak dan anggaran yang besar. Maka kendala-kendala yang kita hadapi harus kita bahas bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, program FLPP memberikan fasilitas KPR bersubsidi dengan bunga tetap lima persen melalui BP Tapera.
Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapat manfaat berupa subsidi uang muka Rp4 juta, bebas PPN dan premi asuransi serta cicilan mulai Rp1 jutaan. (Bud)