Semarang, Idola 92.6 FM-Tahun 2045 mendatang akan menjadi momentum 100 tahun Indonesia merdeka. Visi “Indonesia Emas” berarti bangsa yang maju, makmur, berdaya saing, dan berkeadilan. Dan, kunci utama untuk mencapainya adalah investasi pada anak-anak hari ini.
Nah, tanggal 23 Juli 2025, bangsa Indonesia memperingati Hari Anak Nasional. Tema peringatan Hari Anak Nasional tahun ini adalah “Anak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia Emas 2045.”
Peringatan ini menjadi momentum krusial untuk menegaskan kembali komitmen bangsa terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak-anak di seluruh negeri. Setiap tahun, peringatan ini mengingatkan semua pihak akan pentingnya peran anak sebagai generasi penerus bangsa.
Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai hak-hak anak serta mendorong terciptanya lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka.
Melalui berbagai kegiatan dan kampanye, Hari Anak Nasional 2025 diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
Sebab, anak-anak di era masa kini menghadapi sejumlah persoalan di tengah tumbuh-kembangnya. Beberapa persoalan itu, antara lain: akses pendidikan dan gizi yang belum merata sehingga prevalensi angka stunting masih cukup tinggi, ancaman kekerasan dan eksploitasi pada anak, hingga perundungan daring, hingga kecanduan gawai. Dan, masih banyak lagi persoalan yang dihadapi anak-anak di masa kini.
Lalu, merefleksi Hari Anak Nasional 2025; perbaikan apa yang perlu kita lakukan bersama-sama untuk mendukung lingkungan tumbuh kembang anak menuju Indonesia Emas 2045? Di tengah berbagai persoalan dan tantangan, bagaimana menumbuhkan harapan serta menguatkan komitmen bersama demi menyiapkan anak-anak sebagai generasi unggul dan berdaya saing?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Muhammad Ihsan (Koordinator Pelaksanaan Puncak Acara Peringatan HAN ke-41 Tahun 2025 di Kab. Indragiri Hulu, Riau, kerjasama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dengan Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu) dan Dr. Itje Chodidjah, M.A (Pakar Pendidikan). (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya: