Semarang, Idola 92.6 FM-Reformasi Polri kembali menjadi sorotan publik setelah kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025. Desakan sejumlah tokoh masyarakat agar Polri dibenahi secara serius akhirnya dijawab pemerintah dengan rencana pembentukan Komite Reformasi Kepolisian. Komite ini akan segera diresmikan melalui Keputusan Presiden. Diharapkan upaya ini menjadi langkah awal untuk memperbaiki kinerja, profesionalitas, dan kepercayaan publik terhadap Polri.
Namun, Reformasi Polri bukanlah pekerjaan mudah. Institusi yang besar, dengan struktur yang kompleks serta kultur yang mengakar, menuntut adanya perombakan yang menyentuh akar persoalan, mulai dari tata kelola organisasi, pola rekrutmen, promosi jabatan hingga penegakan hukum internal. Masyarakat tentu berharap reformasi ini tidak berhenti pada jargon belaka melainkan menghadirkan perubahan nyata yang bisa dirasakan di lapangan.
Karena itu, penting bagi kita untuk mendiskusikan: apa saja poin krusial yang harus diperhatikan dalam reformasi Polri? Bagaimana memastikan Komite Reformasi Kepolisian yang dibentuk nanti tidak hanya menjadi simbol, tetapi benar-benar bekerja efektif?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Irjen Pol (Purn) Ida Oetari Poernamasari (Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas)) dan Bambang Rukminto (Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS)). (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya: