Semarang, Idola 92,6 FM-Permasalahan sampah harus ada upaya penyelesaian, dan Pemprov Jawa Tengah berupaya memerbanyak tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan salah satu cara penanganan permasalahan sampah di Jateng, dengan mereplikasi contoh TPST Refused Derived Fuel (RDF) di Jeruklegi, Kabupaten Cilacap ke daerah lain. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Cilacap, baru-baru ini.
Luthfi menjelaskan, TPST RDF Jeruklegi merupakan role model yang bagus dan bisa direplikasi di daerah lain.
Rencananya, replikasi TPST RDF Jeruklegi akan dilakukan di Kabupaten Magelang tepatnya di Desa Gandusari, Kecamatan Bandongan dengan luas tapak TPST kurang lebih 13,5 hektare.
“Ini role model yang sangat bagus sekali. Ini saja kalau kita maksimalkan, baru bisa mengatasi 700 ton sampah. Kita coba siapkan di wilayah Magelang. Doakan tahun depan bisa kita akselerasi, sehingga ke depan terkait penertiban sampah yang menjadi kewenangan provinsi bisa kita atasi,” kata Luthfi.
Menurut Luthfi, TPST RDF Jeruklegi dibangun pada 2017 lalu dan diuji coba pada 2018.
Anggaran pembangunan TPST RDF Jeruklegi menggunakan sistem sharing antara Kementerian PUPR, Pemerintah Denmark, Pemprov Jateng dan Pemkab Cilacap.
Pengolahan sampah RDF dapat menghasilkan sumber energi terbarukan pengganti batu bara, dan Hasil olahan TPST RDF Jeruklegi dibeli PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) sebagai bahan bakar alternatif tungku pabrik semen.
“Ini memang harus ada pemeliharaan, terima kasih SBI sudah bekerja sama. Nanti yang di Magelang juga akan kita gunakan (model) sama,” pungkasnya. (Bud)