Semarang, Idola 92,6 FM-Ribuan sopir truk yang mengatasnamakan Aliansi Pengemudi Independen (API) se-Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa menolak kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) di depan kantor Dinas Perhubungan Jateng, Senin (23/6).
Bahkan, aksi tersebut menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Siliwangi antara exit tol Krapyak dengan simpang Hanoman tersendat dan terpaksa dilakukan rekayasa lalu lintas dari petugas kepolisian.
Ketua Umum API Suroso mengatakan aksi tersebut menjadi jawaban dari penolakan kebijakan Zero ODOL dan adanya razia kendaraan ODOL serta menuntut revisi UU Nomor 22 Tahun 2009.
Suroso juga meminta pemerintah dan DPR RI, memberikan rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan pada khususnya kepada pengemudi truk.
Selain itu juga, meminta pemerintah terlibat dalam menentukan standar ongkos tarif bawah dan tarif atas untuk angkutan barang.
Menurut Suroso, angkutan barang dari Semarang ke Pontianak misalnya dibutuhkan dana kurang lebih Rp35 juta.
“Kita menuntut hak kita seperti yang ada di dalam sila kelima Pancasila. Saya mohon, aspirasi dari teman-teman ini diberikan solusi jalan yang terbaik. Karena, para sopir sekarang ini kondisinya tertekan,” kata Suroso.
Sementara Kepala Dishub Jateng Arief Djatmiko menyatakan, segala hal yang menjadi tuntutan dari para pengemudi truk akan dibawa ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
Karena hal itu (kebijakan Zero ODOL) merupakan kewenangan dari pemerintah pusat, maka pihaknya akan meneruskan tuntutannya kepada pemerintah pusat.
Menurut Arief, nantinya tuntutan yang akan disampaikan ke pemerintah pusat akan menjadi bahan kajian dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
“Saya kira ini menjadi pertimbangan bagi pemerintah pusat, terkait dengan kondisi di lapangan. Supaya pemerintah pusat tahun ada hal-hal yang terjadi di daerah, tapi belum menjadi pencermatan dalam penyusunan regulasi,” ucap Arief.
Terkait dengan rekayasa lalu lintas, Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Pol Pratama Adhyasastra menyebutkan, ada kurang lebih 1.200 personel yang dikerahkan dalam upaya pengamanan aksi unjuk rasa pengemudi truk dan juga rekayasa lalu lintas.
Pratama menjelaskan, pihaknya menyisakan satu lajur dari arah barat untuk bisa dilalui kendaraan lain.
“Sesuai izin yang mereka ajukan akan membawa seribu kendaraan, maka kami siapkan kantong parkir di kawasan industri Candi,” ujar Pratama. (Bud)