Semarang, Idola 92,6 FM-Penanganan bencana banjir rob di Kabupaten Demak, dibutuhkan penanganan jangka pendek sebelum pembangunan giant sea wall dan kolam retensi selesai.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan untuk penanganan bencana banjir rob di Kabupaten Demak, pemerintah pusat sudah menyalurkan bantuan senilai Rp10,9 triliun dari 2025 hingga 2028. Hal itu dikatakan saat menggelar rapat koordinasi berkaitan penanganan banjir rob Demak di kantornya, kemarin.
Luthfi menjelaskan, dalam waktu tiga tahun itu harus dipikirkan penanganan jangka pendek terhadap bencana banjir rob di Demak.
Faktor alam yang paling sering terjadi adalah meluapnya Sungai Wulan dan Sungai Tuntang, serta adanya kenaikan air laut atau rob bercampur dengan banjir akibat tanggul sungai jebol.
Menurut Luthfi, di wilayah Demak hampir 20 desa yang terdampak karena banjir rob setiap tahunnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan jangka pendek yang mampu mengatasi banjir rob mulai dari pembangunan tanggul dan meninggikan tanggul serta menambah jumlah pompa air.
“Cuma ini kan harus jangka panjang, yaitu giant sea wall sama kolam resapan sudah dianggarkan dan akan kita bangun. Kita bahas yang jangka pendek, jadi apa yang akan kita lakukan,” kata Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi mengajak seluruh bupati/wali kota di Jateng yang memiliki garis pantai agar melakukan kegiatan penanaman mangrove serentak pada 5 Juni 2025.
Tujuannya, sebagai upaya preemtif pencegahan bencana dari mulai hulu hingga hilir.
“Prinsip, itu harus kita selesaikan dari tingkat provinsi hingga desa melakukan apa. Kita harus bersama-sama untuk menyelesaikannya,” pungkasnya. (Bud)