Semarang, Idola 92.6 FM-Hari ini, 20 Oktober 2025, genap satu tahun Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin Indonesia. Setahun perjalanan pemerintahan ini tentu menjadi momentum refleksi — sejauh mana arah pembangunan nasional bergerak/ dan bagaimana capaian di berbagai sektor sesuai dengan tujuan yang termaktub dalam Asta Cita.
Dan, untuk hari ini, kami fokus menyoroti bidang Pendidikan dan berbagai gebrakan dan terobosan yang dilakukan Presiden Prabowo selama memimpin selama satu tahun terakhir—mengingat sektor pendidikan merupakan fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.
Pendidikan adalah jantung pembangunan bangsa. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menegaskan bahwa tidak boleh ada anak Indonesia yang tertinggal karena keterbatasan ekonomi atau geografis. Visi itu kemudian diterjemahkan dalam berbagai program terobosan, baik untuk pemerataan akses maupun peningkatan kualitas pembelajaran.
Sekadar mereview kembali. Berikut ini beberapa langkah nyata Pemerintah pada tahun pertama di bidang Pendidikan, antara lain:
- Berdirinya 165 Sekolah Rakyat di berbagai daerah — sekolah dengan sistem pembelajaran kontekstual, gratis, dan berorientasi pada pengembangan karakter serta keterampilan dasar bagi anak-anak pra-sejahtera.
- Digitalisasi 288.000 sekolah di seluruh Indonesia dengan perangkat pembelajaran interaktif — sebuah upaya mempercepat transformasi pendidikan berbasis teknologi agar guru dan siswa dapat belajar dengan cara baru yang lebih adaptif dan kolaboratif.
- Penguatan Program Indonesia Pintar (PIP) dan KIP Kuliah, yang memperluas cakupan penerima manfaat hingga anak-anak di wilayah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.
- Optimalisasi Beasiswa LPDP untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi, melahirkan talenta muda Indonesia di berbagai bidang strategis.
- Dan yang terbaru, peluncuran 16 Sekolah Garuda — model sekolah unggulan terpadu yang mengintegrasikan kurikulum nasional, nilai kebangsaan, dan pengembangan teknologi, diharapkan menjadi role model pendidikan unggul berkarakter Indonesia.
Semua program ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan nasional. Namun, tentu saja, masih ada pertanyaan yang perlu kita refleksikan bersama–apakah berbagai terobosan ini sudah cukup menjawab tantangan besar pendidikan kita: mulai dari kesenjangan kualitas antarwilayah, kompetensi guru, hingga relevansi kurikulum dengan dunia kerja masa depan?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, nanti kami akan berdiskusi dengan narasumber, yakni: Pengamat pendidikan, Darmaningtyas dan Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Jejen Musfah. (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya: