Semarang, Idola 92,6 FM-Proyek pengerukan muara dan dermaga Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang mulai dilakukan.
Sebab, kondisi Muara PPP Asemdoyong sering dikeluhkan para nelayan.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan sedimentasi di areal dermaga, alur pelayaran, dan muara Sungai Elon mencapai 68.489 meter kubik serta mengganggu aktivitas keluar masuk kapal nelayan. Pernyataan itu disampaikan saat berkunjung ke Pemalang.
Menurut Luthfi, breakwater (pemecah gelombang) eksisting sepanjang 80 meter sudah rusak dan tidak memadai untuk menanggulangi gelombang serta sedimentasi dari laut.
“Asemdoyong ini kan urat nadi para nelayan. Dulu saat saya datang ke sini, pendangkalan muaranya besar sekali. Mau tidak mau kita lakukan revitalisasi dengan kita keruk. Dengan begitu, kapal-kapal nelayan kita tidak akan lagi tersangkut,” kata Ahmad Luthfi di lokasi.
Luthfi menjelaskan, dengan revitalisasi yang dilakukan itu maka nelayan akan lebih gampang dan lebih sejahtera.
“Saat ini pekerjaannya meliputi pembangunan breakwater sisi timur (batu bolder dan tetrapod) sepanjang 220 meter senilai Rp4,65 miliar, dan pengerukan muara Sungai Elon dan kolam pelabuhan dengan volume 30.571 meter kubik senilai Rp2,9 miliar. Pekerjaan dimulai 5 Juni 2025 dengan target selama 150 hari,” jelasnya.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, anggaran pada tahap pertama mencapai Rp7, 55 miliar dan bertahap sampai Rp30an miliar.
Diketahui berdasarkan data yang ada, aktivitas kapal di PPP Asemdoyong mencapai 1.447 unit dengan Komoditas ikan tangkap meliputi teri, tembang, kuniran, beloso dan petek.
Pada 2024, produksi ikan tangkap mencapai 1.115,75 ton dengan nilai Rp111,9 miliar dan pendapatan asli daerah dari PPP Asemdoyong mencapai Rp129,5 miliar dengan capaian 130,83 persen dari target Rp99 juta lebih. (Bud)