Semarang, Idola 92,6 FM–Kementerian Sosial menyebut, peningkatan kualitas pendidikan bisa mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Salah satunya adalah gagasan dari Presiden Prabowo Subianto, terkait pendirian sekolah rakyat di beberapa daerah di Indonesia.
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengatakan sekolah rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyongsong 100 tahun Indonesia pada 2045 mendatang. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Wonosobo, kemarin.
Gus Ipul menjelaskan, sekolah rakyat tersebut akan menyisir anak-anak dari keluarga tidak mampu dengan kategori miskin dan miskin ekstrem.
Selain itu juga terhadap anak-anak yang berpotensi putus sekolah, atau mungkin tidak bisa melanjutkan sekolah.
“Ini yang menjadi sasaran utama dan setiap kementerian sudah punya tugas sesuai inpres, gubernur dan bupati/wali kota juga punya tugas khusus dari Presiden,” kata Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, data Kementerian Sosial pada 2025 menyatakan ada 100 titik sekolah rakyat di Indonesia yang bakal dibangun.
Sebanyak 63 titik sudah teken kontrak, dan renovasi bangunan ditargetkan untuk operasional pada Juli 2025.
“Daya tampungnya sekitar 247 rombel, dengan total 6.105 siswa. Sisanya sekitar 37 titik lainnya masih disurvei Kementerian Pekerjaan Umum, dengan target renovasi bangunan dimaksimalkan selesai bulan Juli 2025,” jelasnya.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menambahkan, untuk di provinsi ini beberapa titik sudah teken kontrak antara lain Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Sentra Terpadu Prof Seoharso Solo, Sentra Satria Baturaden dan Sentra Antasena Magelang serta Sentra Margo Laras Pati.
Pemprov terus melakukan upaya-upaya penyiapan sekolah rakyat, karena sekolah tersebut bakal beroperasi pada Juli 2025 mendatang.
“Penyiapan sarana sekolah rakyat sebagaimana program pemerintah pusat (sudah dilakukan). Masing-masing kabupaten sudah mengajukan dan sudah dilakukan verifikasi,” ucap Luthfi. (Bud)