
Kendal, Idola 92.6 FM-Sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana alam yang terjadi di Sumatra dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah komunitas seni dan budaya di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, menggelar galang donasi bertajuk “Panggung Donasi untuk Sumatra”, Sabtu (20/12) malam di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-alun Kaliwungu.
Kegiatan yang digagas Madrasah Budaya Pungkuran Kaliwungu bersama Pelataran Sastra Kaliwungu dan beberapa komunitas ini menjadi ruang kolaborasi lintas komunitas seni, budaya, kepemudaan, hingga pendidikan. Selain penggalangan dana, acara ini juga dimaksudkan sebagai pengingat bersama untuk kembali mencintai dan merawat alam.
Pengasuh Madrasah Budaya Pungkuran, Abdul Muis, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya dimaknai sebagai aksi donasi semata, tetapi juga sebagai ruang refleksi dan doa bersama. “Malam ini kita melakukan, pertama donasi, kepedulian dan doa bersama terhadap saudara kita di sumatra. Yang kedua adalah intropeksi, bahwa tanda bahaya buat kita semua. Bahwa kejadian alam, musibah yang terjadi di bumi ini harus kita nyatakan sebagai kesalahan manusia,” ujar Abdul Muis, dalam siaran persnya.
Lebih lanjut, ia menyerukan kepada para warga yang hadir untuk melakukan taubat nasuha dengan beristighfar bersama atas kejadian Sumatra. “Termasuk soal bencana yang terjadi di Aceh dan Sumatra, kita serukan taubatan nasuha seluruh manusia. Bertaubat istighfar kepada Allah. Yang kedua adalah mengevaluasi diri intropeksi, bahwa kita harus kembali mencintai alam kita lagi. Kita harus kembali merawat bumi dengan baik. Dan, kita harus mulai lagi peka terhadap isu-isu lingkungan,” ujarnya.
Sejumlah komunitas turut meramaikan panggung amal tersebut. Di antaranya Santri Laju Pungkuran, Sedulur Entertaimen Kaliwungu Brangsong, Marching Band Gita Nirwana, Rebana SDN 3 Plantaran, Pelataran Sastra Kaliwungu, Komunitas Pecinta Alam Bakkopak, KNPI Kaliwungu, Kampung Ragam Warna, serta komunitas musik Gus N Roses.
Rangkaian kegiatan penggalangan donasi dimulai sejak sore hari dengan aksi “ngamen” oleh Sedulur Entertaimen Kaliwungu Brangsong di sekitar kawasan RTH Alun-alun Kaliwungu. Aksi tersebut menjadi pembuka sebelum acara inti pada malam hari yang diisi dengan penampilan seni lintas komunitas serta doa dan ngaji bersama.
Meski sempat diguyur hujan, semangat para seniman dan relawan tidak surut. Aksi kemanusiaan justru semakin hidup dengan parade Marching Band Gita Nirwana yang berkeliling wilayah Kaliwungu sembari mengajak masyarakat berdonasi. Sejumlah relawan juga tampak membawa kotak donasi dan menyapa warga yang ingin berpartisipasi.
Salah satu perwakilan komunitas yang hadir, Bahrul Ulum A. Malik, menyebut, kolaborasi lintas komunitas sebagai kekuatan utama dalam kegiatan ini. “Kolaborasi lintas komunitas seni dan budaya di Kaliwungu adalah kunci. Ini merupakan wujud kebersamaan dan kepedulian para seniman serta budayawan Kaliwungu,” tutur Bahrul Ulum.
Suasana RTH Alun-alun Kaliwungu malam itu berlangsung meriah. Ratusan warga memadati lokasi untuk menyaksikan penampilan seni, mulai dari parade Marching Band Gita Nirwana, pembacaan puisi oleh Pelataran Sastra Kaliwungu, hingga pertunjukan para seniman dan budayawan Kaliwungu. Selain penggalangan dana, kepedulian terhadap lingkungan juga ditunjukkan oleh Komunitas Pecinta Alam Bakkopak yang membagikan sekitar 150 bibit tanaman kepada warga sebagai simbol ajakan untuk kembali merawat alam.
Kang Ulum yang juga Presiden Pelataran Sastra Kaliwungu menambahkan, aksi penggalangan dana yang berlangsung sejak sore hingga Minggu (21/12) dini hari itu berhasil menghimpun donasi lebih dari Rp18 juta. “Alhamdulillah, hingga akhir kegiatan terkumpul donasi sekitar Rp18 juta yang nantinya akan disalurkan melalui lembaga resmi,” ungkap Bahrul Ulum. (her)












