
Jakarta, Idola 92.6 FM-Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa pemerintah telah bergerak cepat sejak detik pertama bencana melanda wilayah Sumatra, tanpa menunggu sorotan media maupun kehadiran kamera di lapangan.
Ia menjelaskan, hujan ekstrem yang terjadi sejak 24 hingga 26 November di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat langsung direspons dengan pengerahan kekuatan pemerintah pusat. Sejak hari pertama bencana, seluruh unsur TNI, Polri, Basarnas, dan BNPB daerah telah melakukan evakuasi serta penanganan darurat di lapangan.
“Seluruh petugas TNI, Polri, Basarnas, BNPB daerah, semuanya di detik pertama, hari pertama tanpa kamera. Tidak ada media di situ. Tidak ada kamera di situ,” tegas Teddy.
Teddy menyampaikan, pada hari yang sama Presiden RI Prabowo Subianto langsung berkomunikasi dengan para kepala daerah terdampak dan menginstruksikan mobilisasi nasional melalui koordinasi Menko PMK. Sejak 27 November, seluruh helikopter di Pulau Sumatra serta tambahan pesawat dan helikopter dari Jawa digerakkan untuk mendukung evakuasi dan distribusi logistik ke wilayah terdampak.
Hingga kini, lebih dari 80 helikopter dan pesawat telah dikerahkan, bersama puluhan ribu personel gabungan TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan unsur swasta. Distribusi logistik, evakuasi warga, serta pemulihan layanan dasar dilakukan secara berkelanjutan, termasuk pengangkutan genset dan peralatan vital ke daerah terisolasi.
Ia juga menyoroti kondisi 52 kabupaten terdampak yang sempat mengalami keterputusan akses jalan dan listrik. Secara bertahap, jalur transportasi kembali tersambung dan aliran listrik mulai pulih berkat kerja bersama petugas dan masyarakat setempat.
Menurut Teddy, kehadiran Presiden di berbagai wilayah terdampak merupakan bagian dari komitmen negara untuk memastikan pemulihan berjalan cepat dan merata. Presiden tercatat telah beberapa kali mengunjungi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, termasuk daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi.
Di akhir pernyataannya, Teddy menekankan bahwa sejak hari pertama pemerintah dan warga bekerja bersama secara kolektif, serta mengajak semua pihak untuk saling mendukung proses pemulihan.
“Sejak hari pertama, detik pertama, pemerintah beserta warga itu sudah sama-sama berjuang keras,” ujar Teddy. (her/dav)









