Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan langkah strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan mencetak sawah baru secara besar-besaran dengan target 480 ribu hingga akhir tahun 2026. Hal itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10). (Foto Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)

Jakarta, Idola 92.6 FM-Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan langkah strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan mencetak sawah baru secara besar-besaran dengan target 480 ribu hingga akhir tahun 2026.

Prabowo menegaskan bahwa ekspansi lahan pertanian menjadi kebutuhan mendesak menyusul tingginya alih fungsi lahan produktif sehingga lahan sawah terus menghilang.

Prabowo mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah telah memulai pencetakan sawah baru seluas 225 ribu hektare sebagai tahap awal dari program perluasan lahan pangan nasional.

“Kemudian sekarang sudah kita mulai 225 ribu hektare cetak sawah baru. Ini untuk mengatasi bahwa hampir 100 ribu hektare sawah kita tiap tahun hilang. Hilang, kan diubah peruntukan. Dibeli, dijadikan real estate, dijadikan pabrik, kita butuh memang,” papar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10).

Prabowo turut menegaskan bahwa negara dan pemerintah tetap harus memastikan ketersediaan lahan subur untuk menjamin masa depan pangan bangsa. “Tapi akhirnya dari mana kita mau amankan pangan kalau sawah-sawah yang subur hilang? Kita segera harus mencetak,” tegasnya, dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.

Oleh karenanya, pemerintah dalam hal ini menargetkan perluasan lahan sawah baru mencapai 480 ribu hektare yang ditargetkan hingga akhir tahun depan. “Dan, Alhamdulillah kita sudah mulai, mudah-mudahan akhir tahun depan kita lebih aman lagi. Kalau tidak salah sasaran kita akhir tahun depan 480 ribu hektare sawah baru,” jelas Prabowo.

Selain membuka lahan baru, Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah juga akan melakukan intensifikasi pada sawah eksisting melalui teknologi pompanisasi untuk meningkatkan produktivitas.

“Sawah lama pun kita intensifikasi dengan pompanisasi sehingga produksi kita bisa tadi melonjak luar biasa,” tandasnya. (her/dav)

Artikel sebelumnyaKA Harina Tertemper Truk di Perlintasan Kaligawe
Artikel selanjutnyaSetahun Pemerintahan Prabowo: MBG Libatkan 18.895 UMKM dan Serap Tenaga Kerja
Radio Idola Semarang
Radio Idola Semarang menghayati semangat Positive Journalism. Radio Idola Semarang, Memandu Dan Membantu.