Taj Yasin, Wagub Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Terkait wacana kebijakan enam hari sekolah yang diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK di Jawa Tengah, masih dalam tahap kajian.

Bahkan, Pemprov Jateng melibatkan pihak perguruan tinggi dan pakar hingga dewan pendidikan untuk dimintai masukan dan saran.

Wagub Taj Yasin mengatakan pengkajian itu dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan perguruan tinggi, pakar pendidikan serta dewan pendidikan. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Menurut Gus Yasin, pemprov menindaklanjuti dinamika yang ramai dibahas di masyarakat dan media sosial, terkait Jateng akan kembali menerapkan lima hari atau enam hari sekolah.

Gus Yasin menjelaskan, dengan melibatkan unsur yang terkait dengan dunia pendidikan itu untuk mengkaji dampaknya dari berbagai aspek.

Hasil kajian itu yang akan dijadikan sebagai bahan, untuk mengambil kebijakan.

“Usulan mengembalikan sekolah menjadi enam hari sebenarnya sudah lama disampaikan, terutama dari warga di daerah-daerah. Aspirasi itu muncul seiring kekhawatiran masyarakat terhadap meningkatnya ketergantungan anak pada gawai. Ketika anak berada di lingkungan sekolah, dianjurkan tidak menggunakan gawai. Itu sebabnya kami melakukan evaluasi kembali tahun ini,” kata Gus Yasin.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, sampai saat ini belum ada keputusan final mengenai hal tersebut.

Seluruh alternatif masih dikaji, termasuk dua opsi penerapan, yakni diberlakukan serentak di seluruh Jateng atau melalui pilot project di daerah tertentu.

“Nanti akan diputuskan berdasarkan hasil kajian. Kita juga menghitung dampaknya terhadap jam kerja guru,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaInilah 14 Program Penunjang Wujudkan Swasembada Pangan 2026 di Jateng
Artikel selanjutnyaPengembangan dan Pembinaan Pelaku UMKM Lewat Program Kemitraan