Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah terus mengungkit perekonomian warga, dari sektor pariwisata.
Selain fokus menggelar berbagai ajang wisata olahraga (sport tourism), pemprov juga membidani lahirnya seribu desa wisata.
Kepala Disporapar Jateng Masrofi mengatakan ajang olahraga yang dipadukan dengan wisata, kini tengah digemari masyarakat. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Masrofi menjelaskan, pihaknya menangkap peluang tersebut dengan menggelar dan mendukung banyak event sport tourism baik level lokal maupun nasional hingga internasional.
Guna menciptakan efek ganda, ajang sport tourism di Jateng dilakukan di daerah yang memiliki daya tarik wisata semisal di kawasan wisata Super Prioritas Candi Borobudur di Magelang, dan Kepulauan Karimunjawa di Jepara.
Menurutnya, di kawasan Borobudur Magelang pada 16 November 2025 akan digelar Borobudur Marathon yang kini menyandang status “Elite” dari induk olahraga atletik dunia, World Athletics.
Ajang tersebut menyediakan 10.500 slot untuk pelari dari berbagai negara.
Perputaran ekonomi dari kegiatan yang sudah digelar delapan kali terus meningkat, dari Rp61,6 miliar pada 2023 menjadi Rp73,9 miliar pada 2024.
“Di daerah-daerah yang kita adakan sport tourism, otomatis semua akan berkembang, termasuk perbaikan fasilitas wisata. Tentu saja kita harus menggandeng para pelaku UMKM, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar destinasi wisata. Baik di Borobudur maupun di Karimunjawa, semua akan bergerak perekonomiannya karena kedatangan wisatawan,” kata Masrofi.
Lebih lanjut Masrofi menjelaskan, agar gaung sport tourism di Jateng makin lantang, pemprov bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Pada periode Januari-Juni 2025, Jawa Tengah telah dikunjungi 27.825.907 pelancong. Terdiri dari wisatawan nusantara sebanyak 27.614.083 orang, dan wisatawan mancanegara 211.824 orang. Target total kunjungan wisatawan pada 2025 mencapai 54.069.703 orang,” pungkasnya. (Bud)
