
Semarang, Idola 92.6 FM-Sepanjang tahun 2025, sektor transportasi nasional terus berbenah. Infrastruktur dibangun, layanan diperluas, dan berbagai kebijakan diterapkan. Namun di sisi lain, kita juga masih dihadapkan pada berbagai persoalan serius.
Kecelakaan lalu lintas masih kerap terjadi di jalan raya. Di laut, insiden kapal tenggelam akibat kelebihan muatan dan faktor cuaca masih berulang. Sementara di jalan tol yang seharusnya menjadi jalur cepat dan aman—kecelakaan fatal juga terus memakan korban jiwa.
Bahkan, Senin (22/12) dini hari lalu, kita kembali dikejutkan oleh kecelakaan bus Cahaya Trans di Tol Krapyak, Semarang, yang mengakibatkan 16 penumpang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan memang masih dalam penanganan aparat kepolisian. Namun, terlepas dari apa pun faktornya, peristiwa ini kembali mengingatkan kita bahwa persoalan keselamatan transportasi masih menjadi pekerjaan besar bersama.
Karena itu, dalam diskusi kali ini kita akan mengulas berbagai tantangan dalam membangun sistem transportasi yang lebih aman, berkelanjutan, dan ramah bagi masyarakat. Mulai dari persoalan regulasi, pengawasan, kesiapan transportasi massal, hingga kesiapan menghadapi momentum besar seperti libur panjang sekolah, Natal, Tahun Baru, dan arus mudik Lebaran.
Lalu, merefleksi bidang transportasi selama tahun 2025: apa saja catatan pentingnya? Dan, sudahkah sistem transportasi kita berkelanjutan serta berkeselamatan?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Dr. Ir. Alfa Narendra IPU (Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia wilayah Jawa Tengah, Pengurus DPD Organda Jawa Tengah, Dosen Teknik Sipil di UNNES dan Undip Semarang) dan Arief Djatmiko (Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah). (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya:













