Semarang, Idola 92,6 FM-Program Gerakan Menanam Anti Rugi (GeMAR) yang diinisiasi PT Agro Nusantara Tani Milenial (Antam) dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, mendapat apresiasi dari Pemprov Jawa Tengah.
Sebab, melalui program tersebut mampu menekan risiko kerugian para petani.
Sekda Sumarno mengatakan program GeMAR merupakan upaya mendorong sektor pertanian desa berbasis kemitraan, dengan memberikan jaminan keuntungan bagi petani jagung. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Blora, belum lama ini.
Sumarno menjelaskan, skema tersebut mampu menekan potensi kerugian melalui sistem penjaminan harga dan pendampingan teknis dari mitra pertanian.
Menurutnya, GeMAR menjadi solusi untuk menciptakan usaha tani yang berkelanjutan dan menarik minat generasi muda.
“Ini merupakan langkah konkret dalam membangun desa dan mendorong regenerasi petani, terutama dari kalangan muda. Wilayah kita itu mayoritas desa. Jadi pembangunan harus dari desa,” kata Sumarno.
Bupati Blora Arief Rohman menambahkan, program tersebut sebagai bentuk perhatian nyata dari pemerintah pusat terhadap nasib petani.
“Ini gerakan strategis untuk wujudkan Asta Cita Presiden, terutama swasembada dan ketahanan pangan. Kami harap desa, BumDes, dan koperasi desa bisa terlibat, agar petani tidak was-was ketika menanam,” ujar Arief.
Perwakilan PT ANTaM, Andri menjelaskan bahwa GeMAR dilahirkan dari keprihatinan terhadap minimnya keterlibatan anak muda di sektor pertanian.
“Dari 140 petani anggota kami, hanya 2 orang usianya di bawah 40 tahun, dan hanya 1 orang yang di bawah 30. Ini jadi perhatian kami. Di sisi lain, anak muda melihatnya sisi untung rugi. Maka apa yang menarik buat anak muda? Jaminan usaha tani. Maka dari itu kami gagas gerakan ini,” ucap Andri. (Bud)