Sejumlah ojek online antre mengisi Pertamax Green di SPBU Akpol Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Menjadi bagian dari komitmen Pertamina terhadap energi berkelanjutan dan ramah lingkungan, Pertamax Green 95 mulai dikenalkan di wilayah Jawa Tengah.

Bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan oktan 95 yang terbuat campuran Pertamax dan nabati etanol dari tebu itu, diklaim lebih ramah lingkungan dan menjadikan kendaraan lebih irit penggunaan BBM.

Direktur Utama Pertamina saat ini adalah Simon Aloysius Mantiri mengatakan pihaknya sengaja memilih wilayah Jawa Tengah sebagai perluasan dari penjualan Pertamax Green, karena setiap perayaan Idul Fitri selalu padat arus lalu lintas. Hal itu dikatakan di sela peluncuran Pertamax Green di SPBU Akpol Semarang, Kamis (5/6).

Simon menjelaskan, kondisi tersebut menjadikan wilayah Jateng sebagai lokasi yang strategis.

“Sebagai uji coba dari Pertamax Green ini, kami mengundang teman-teman dari ojol online untuk merasakan produk baru dan kami berikan gratis tiga liter. Sehingga, harapannya apa yang kami janjikan ini langsung dirasakan masyarakat di Jawa Tengah

VP Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menambahkan, Pertamax Green menawarkan BBM yang ramah lingkungan dengan performa optimal.

Pertamax Green dijual kepada masyarakat konsumen, sebesar Rp12.800 per liter.

Menurut Heppy, Pertamina berusaha menjadi perusahaan yang tidak hanya fokus pada produksi energinsaja tetapi juga pada aspek keberlanjutan dan tanggung jawab sosial lingkungan.

“Pertamax Green ini memiliki pangsa pasar yang potensial di Jawa Tengah, selain itu suplainya yang di wilayah Jawa Timur juga kami anggap cukup dekat,” ucap Heppy.

Lebih lanjut Heppy menjelaskan, untuk SPBU yang menyediakan Pertamax Green di wilayah Kota Semarang ada di tiga titik.

Sedangkan di wilayah Jateng, akan dipetakan beberapa daerah terdekat di Kota Semarang.

“Kota Solo dan kota-kota akan kami sounding, tapi ini akan kita fix-kan dulu. Nanti di wilayah Yogyakarta juga akan tiga tempat yang menjual Pertamax Green,” jelasnya.

Sementara itu salah satu pengemudi ojol, Aprilianto mengaku sudah menantikan adanya Pertamax Green di Semarang.

Dirinya sudah mengetahui dari beberapa pemberitaan dan juga media sosial, dan saat ini dirinya mencoba untuk bisa merasakan.

“Bagi saya, selama itu membuat mesin lebih aman dan lebih awet tidak masalah soal harganya. Seperti ojol ini kan mobilitasnya tinggi, jadi BBM yang lebih irit sangat menguntungkan,” ujar Aprilianto warga Gunungpati. (Bud)