Semarang, Idola 92,6 FM-Universitas Diponegoro (Undip) membantu korban bencana banjir di Sumatera, dengan mengirim dua tim relawan D-DART.
Bantuan lainnya adalah Undip membantu mahasiswa yang terdampak bencana, dengan memberikan pembebasan UKT dan bantuan biaya hidup hingga kondisi normal.
Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo mengatakan di kampus yang dipimpinnya, terdata ada 95 mahasiswa asal Sumatera Barat dan Sumatera Utara serta Aceh yang terdampak banjir. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Menurutnya, para mahasiswa itu terdata mulai dari jenjang S1, S2 maupun S3 yang tersebar di seluruh fakultas/sekolah di Undip.
Prof Suharnomo menjelaskan, proses pendataan masih terus dibuka, sehingga dipastikan jumlahnya akan bertambah.
Gerakan Undip untuk Sumatera ini muncul dari panggilan nurani, dan nilai kemanusiaan yang menjadi ruh perguruan tinggi.
“Sejak awal kami langsung bergerak. Tim pertama berangkat pada 2 Desember 2025, disusul tim kedua pada 10 Desember dengan fokus medis dan logistik. Kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk para gubernur dan bupati, untuk memastikan bantuan tiba di titik yang paling membutuhkan,” kata Prof. Suharnomo.
Lebih lanjut Prof. Suharnomo menjelaskan, kepedulian Undip tidak berhenti pada masa darurat.
Tahap pemulihan jangka panjang yang mencakup aspek ekonomi, sosial, budaya dan kesehatan masyarakat akan menjadi prioritas berikutnya.
Pemetaan kebutuhan bersama pemerintah daerah dan tokoh masyarakat terus dilakukan, agar intervensi yang diberikan tepat sasaran dan bersifat berkelanjutan.
“Tahap awal adalah memastikan layanan medis dan kebutuhan air bersih terpenuhi. Setelah itu, kami siap berpartisipasi pada pemulihan sosial dan ekonomi melalui pendampingan multidisiplin. Undip mungkin bukan yang terbesar, tetapi kami ingin menjadi bagian dari gerak yang membangkitkan kembali harapan,” jelasnya.
Prof. Suharnomo menyatakan, pihaknya sedang memersiapkan pengiriman teknologi desalinasi air siap minum untuk menjawab kebutuhan mendesak air bersih di kawasan terdampak.
Rencananya, salah satu mesin dari empat mesin desalinasi air akan dikirim melalui jalur darat pada Senin (15/12) dan sisanya menyusul. (Bud)














