Gubernur Ahmad Luthfi menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba karya tulis.

Semarang, Idola 92,6 FM-Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, kemarin.

Tempat tersebut dipilih, karena KEK Industropolis Batang menjadi simbol transformasi ekonomi daerah dan pusat pertumbuhan investasi sekaligus penggerak penciptaan lapangan kerja maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat Jateng.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pada semester I 2025, ekonomi Jateng menunjukkan tren positif.

Pertumbuhan ekonomi Jateng triwulan I 2025 sebesar 4,96 persen, dan triwulan II 2025 sebesar 5,28 persen.

Menurutnya, realisasi investasi pada semester I 2025 mencapai Rp45,58 triliun atau 58,19 persen dari target tahun ini sebesar Rp78,33 triliun.

Yang terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp25,63 triliun, dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp19,95 triliun.

“Ke depan (yang perlu ditingkatkan) tidak hanya swasembada pangan yang merupakan potensi wilayah Jawa Tengah, tetapi harus ditunjang dengan adanya investasi,” kata Luthfi.

Luthfi menjelaskan, pertumbuhan tersebut juga diiringi dengan penyerapan tenaga kerja tertinggi nasional.

Jumlahnya mencapai sebanyak 222.373 orang, dengan total 59.100 proyek terealisasi.

Hal tersebut juga selaras dengan penurunan angka kemiskinan, dari 9,58 persen menjadi 9,48 persen.

“Sektor industri andalan Jawa Tengah antara lain industri karet-plastik, alas kaki, tekstil, properti, makanan. Daerah dengan capaian investasi tertinggi di Jawa Tengah meliputi Demak, Kota Semarang, Kendal, Batang, dan Kabupaten Semarang. Sementara negara investor tertinggi antara lain Singapura, Tiongkok, Hongkong, Korsel dan Samoa Barat,” jelasnya.

Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, investasi di Jateng yang paling prioritas adalah kawasan industri.

Jateng mempunyai tujuh kawasan industri, satu di antaranya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.

“Adanya kawasan industri di sebuah daerah, bisa menjadi barometer untuk menarik investasi,” pungkasnya. (Bud)