
Semarang, Idola 92,6 FM-Jalan pantura yang sebelumnya tergenang air banjir, sudah bisa dilintasi berbagai jenis kendaraan bermotor.
Hal ini tak lepas dari kerja kolaboratif yang dilakukan semua elemen: baik itu pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun masyarakat.
Namun demikian, upaya-upaya penanganan banjir tetap terus berlanjut, hingga persoalan tersebut tuntas.
Kepala BNPB Suharyanto memastikan, penanganan banjir di kawasan Kaligawe Semarang maupun Sayung Demak berjalan optimal. Hal itu dikatakan saat meninjau kolam retensi Kaligawe, kemarin.
Menurutnya, kondisi di lapangan kini jauh lebih baik dibandingkan pekan lalu.
Saat rombongan meninjau wilayah Kaligawe, genangan hanya tersisa di beberapa titik.
“Sejak banjir pertama terjadi, pemerintah telah melaksanakan rapat koordinasi dan langkah-langkah penanganan terpadu. Dua-tiga hari terakhir ini kami pastikan sebagian besar lokasi sudah kering dan terkendali,” kata Suharyanto.
Suharyanto menjelaskan, upaya pengendalian banjir di kawasan tersebut terus dilakukan.
Pemerintah kini bekerja dengan pendekatan jangka pendek, menengah dan panjang.
Langkah jangka pendek dilakukan melalui pompanisasi, evakuasi warga terdampak dan pengendalian sementara air di titik-titik utama.
Sedang jangka menengah, dilakukan penambahan pompa, perbaikan drainase serta pembuatan sodetan baru menuju Kolam Retensi Unissula dan Sungai Sayung.
“Untuk jangka panjang, direncanakan penyelesaian sistem pengendalian banjir permanen pada tahun 2026-2027. Proyek pengendalian banjir besar di kawasan Kaligawe baru mencapai sekitar 40 persen dari rencana Kementerian Pekerjaan Umum,” jelasnya.
Lebih lanjut Suharyanto menjelaskan, pemerintah pusat, provinsi dan daerah bersatu padu.
“Semoga dengan sistem pompa permanen dan kolam retensi yang sudah diperkuat, Semarang akan lebih aman dari banjir besar di masa mendatang,” pungkasnya. (Bud)











