Wagub Taj Yasin mendapat kenang-kenangan dari perwakilan Zurich Foundation dan Mercy Corps Indonesia.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah bekerja sama Zurich Foundation dan Mercy Corps Indonesia (MCI), menggarap proyek pengelolaan kawasan pesisir terpadu di wilayah pantai utara (Pantura).

Direktur Eksekutif MCI Ade Soekadis mengatakan proyek jangka panjang dalam membangun ketahanan iklim hingga 2035 itu, menyasar wilayah hulu dan hilir. Pernyataan itu dikatakan saat berada di Hotel Gumaya Semarang, kemarin.

Ade menjelaskan, agenda tersebut akan digarap di sejumlah kabupaten/kota di Jateng.

Mulai dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Demak, Grobogan dan Kota Semarang serta Salatiga.

Menurut Ade, kondisi penurunan muka tanah (land subsidence) yang terjadi dari Brebes hingga Jepara dinilai memprihatinkan.

Wilayah hilir terjadi banjir rob dan banjir bandang, sebagian areanya bahkan banyak menjadi genangan permanen.

“Dalam pemberdayaan masyarakat, kami fokusnya adalah membuat mata pencaharian alternatif di wilayah yang terdampak abrasi. Misalnya di Pekalongan, telah membuat percontohan keramba apung pada sektor perikanan di lahan abrasi. Kita mencari mata pencaharian yang adaptif dan berkelanjutan, supaya masyarakat tetap ada pendapatan secara ekonomi,” kata Ade.

Lebih lanjut Ade menjelaskan, untuk penurunan muka tanah di pantura Jateng menjadi pemicu abrasi.

Oleh karenanya, perlu pengelolaan model kawasan pesisir terpadu yang berketahanan iklim.

Proyek tersebut dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu memerkuat kebijakan global dan nasional terkait banjir di pesisir dan genangan pesisir permanen dan mendorong pembangunan berketahanan iklim yang efektif di tingkat nasional serta memberdayakan masyarakat terdampak banjir di pantura Jateng.

“Untuk pendekatan ketahanan iklim di wilayah hulu, solusinya melalui pertanian yang mengutamakan konservasi lahan. Yakni menggunakan pupuk organik, dan menambahkan tanaman yang akarnya bisa menahan potensi tanah longsor serta banjir bandang,” pungkasnya. (Bud)