Dua orang perempuan sedang menyelesaikan pembuatan kerajinan tas.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemerintah terus berupaya membantu pelaku usaha mikro maupun kecil, di sektor pembiayaan melalui penyaluran program kredit.

Tujuannya, untuk pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan.

Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah I Bayu Setiawan mengatakan kinerja kredit program pemerintah terus digulirkan, guna membantu para pelaku usaha mikro maupun kecil untuk mengembangkan usahanya. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Bayu menjelaskan, pemerintah terus menciptakan dan mendukung program pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan pada UMKM dengan memberikan program pembiayaan kredit pemerintah.

Yakni, melalui program penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan juga kredit ultra mikro (UMi).

Menurutnya, sampai dengan 31 Oktober 2024 kemarin realisasi penyaluran KUR mencapai Rp41,92 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 24,06 Persen (yoy) untuk 809.452 debitur.

Pelaku usaha yang mengakses KUR didominasi pada sektor perdagangan besar dan eceran, dengan nilai penyaluran mencapai Rp20,69 triliun.

“Penyaluran KUR terbanyak di Kabupaten Pati sebesar Rp2,52 triliun untuk 48.217 debitur, dan terkecil di Kota Magelang Rp0,12 triliun untuk 2.120 debitur,” kata Bayu.

Lebih lanjut Bayu menjelaskan, untuk realisasi penyaluran kredit UMi mencapai Rp 1,07 triliun (terkontraksi -4,89 persen yoy) untuk 236.892 debitur yang didominasi sektor perdagangan besar dan eceran dengan nilai penyaluran mencapai Rp982,52 miliar.

Penyaluran UMi terbanyak di Kabupaten Brebes sebesar Rp80,41 miliar untuk 17.036 debitur, dan terkecil di Kota Magelang sebesar Rp2,43 miliar untuk 574 debitur.

“Realisasi UMi mayoritas ada pada penyaluran pada skema kelompok sebesar Rp951,74 miliar untuk 226.884 debitur yang mayoritas juga perempuan, dengan penyalur terbanyak dari Permodalan Nasional Madani sebesar Rp840,92 miliar untuk 196.705 debitur,” jelasnya.

Sementara itu bank penyalur terbanyak adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), sebesar Rp30,02 triliun untuk 724.294 debitur. (Bud)