Semarang, Idola 92,6 FM-Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang telah memetakan sejumlah potensi kerawanan, yang bisa mengganggu kenyamanan pelayanan saat pelaksanaan angkutan Lebaran 2025.
General Manager Angkasa Pura Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada mengatakan menjelang pembukaan Posko Angkutan Lebaran 2025, pihaknya mengumpulkan sejumlah stakeholder dalam upaya mendengar masukan dan saran terkait peningkatan pelayanan selama masa arus mudik dan balik Hari Raya Iedul Fitri. Hal itu dikatakan usai pertemuan dengan stakeholder di kompleks Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Selasa (18/3).
Fajar menjelaskan, Posko Angkutan Lebaran di lingkungan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang akan dibuka pada 21 Maret sampai 11 April 2025 atau selama 22 hari.
Oleh karena itu, pihaknya mengumpulkan sejumlah stakeholder sesuai tugas dan fungsinya bagaimana menyiapkan dan melakukan mitigasi semua potensi hazard yang ada di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Menurut Fajar, dengan diketahui potensi dan ditemukan solusinya maka pelayanan di bandara bisa lebih maksimal.
“Potensi hazard yang pertama potensi bahaya banjir, itu kita sudah menyelesaikan pembangunan tanggul tahap satu dan juga normalisasi drainase. Kedua terkait bird strike, kita juga sudah lakukan mitigasi dan juga sarana yang akan digunakan,” kata Fajar.
Lebih lanjut Fajar menjelaskan, yang tidak kalah penting lainnya adalah gangguan obyek terbang berupa drone atau layang-layang maupun balon udara.
Oleh karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah yang biasa menggelar festival balon udara di masa libur Lebaran.
“Kami sudah komunikasi dengan pihak kepolisian yang ada di Wonosobo, Temanggung dan Pemalang yang menggelar festival balon udara,” pungkasnya. (Bud)