Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mendorong peningkatan jumlah pendonor darah pemula, melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Wagub Taj Yasin mengatakan kesadaran masyarakat untuk berdonor sudah baik, namun dibutuhkan regenerasi karena sebagian besar pendonor aktif saat ini masuk kategori senior. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke kantor PMI Jateng, belum lama ini.
Menurut Gus Yasin, kegiatan sosialisasi terkait donor darah dapat dibarengkan bersama dengan program Dokter Spesialis Keliling (Spelling).
“Kita ingin menyisir lagi di kalangan usia 17 tahun. Kita akan sosialisasi ke sekolah-sekolah, dan ini akan kita gabungkan dengan program Pemerintah Provinsi, seperti penanganan stunting dan edukasi kesehatan,” kata Gus Yasin.
Gus Yasin menjelaskan banyak pendonor lama yang sudah waktunya istirahat, walaupun secara resmi tidak ada usia pensiun.
Namun siklus harus berjalan, sehingga diperlukan adanya pendoror baru.
“Saya mengapresiasi para relawan PMI yang selama ini aktif memberikan bantuan baik berupa tenaga, waktu maupun materi saat terjadi bencana. Peran PMI Jawa Tengah juga responsif dalam menghadapi berbagai situasi bencana,” jelasnya.
Ketua PMI Jateng Sarwa Pramana menambahkan, ada 31 Unit Donor Darah (UDD) di provinsi ini yang telah memeroleh akreditasi dengan predikat purna.
Sedangkan empat kabupaten lain yakni Wonosobo, Demak, Magelang dan Grobogan, masih dalam proses penyelesaian. (Bud)