Semarang, Idola 92,6 FM-Ekspor produk perikanan dan produk turunannya di Jawa Tengah, dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Oleh karenanya, pemprov mendorong adanya hilirisasi di sektor perikanan.
Sekda Sumarno mengatakan dukungan pemprov terhadap potensi produk perikanan di luar negeri terus dilakukan, dengan menggandeng banyak pihak. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.
“Produk ikan juga harus ada hilirisasi. Sehingga kalau ikan dikirim ke luar negeri itu sudah jadi produk olahan dan itu nilai tambahnya lebih tinggi. Kami bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Jateng, untuk memfasilitasi para pelaku UMKM supaya bisa mengenalkan produk-produk olahan ikan Jateng di luar negeri,” kata Sumarno.
Sumarno menjelaskan, ekspor produk olahan ikan Jateng terus naik.
Ekspor pada 2022 mencapai 63.445 ton senilai Rp 4,1 triliun, dan di tahun berikutnya meningkat menjadi 78.399 ton dengan nilai transaksi Rp4,3 triliun.
“Saat ini ada 77 Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Jawa Tengah yang berorientasi ekspor, dan 8.521 UPI berorientasi pada pasar lokal,” jelasnya.
Menurut Sumarno, sebagian besar tersebar di Pantai Utara Jateng meliputi Tegal, Batang, Pekalongan, Semarang, Pati hingga Rembang dan sebagian kecil di Cilacap.
Komoditas produk ikan asal Jateng yang banyak diminati konsumen luar negeri antara lain rajungan dengan tujuan utama Amerika Serikat.
“Ada juga udang vaname, cumi-cumi, ikan layur, ikan kakap serta surimi atau lumatan daging ikan sebagai bahan pembuatan nugget, bakso ikan dan menu olahan ikan lainnya dengan negara tujuan Jepang, Vietnam, dan Thailand,” pungkasnya. (Bud)