Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah memastikan, program koperasi desa (kopdes) Merah Putih di provinsi ini kesiapannya sudah mencapai 100 persen.
Program inisiasi dari pemerintah pusat itu, dirancang untuk memerkuat ekonomi perdesaan melalui koperasi berbasis kebutuhan lokal.
Kepala Dinkop UKM Jateng Eddy Sulistyo Bramiyanto mengatakan program tersebut telah dibentuk melalui musyawarah di 8.563 wilayah, yang terdiri dari 7.810 desa dan 753 kelurahan di seluruh Jateng. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernuran, belum lama ini.
Menurut Eddy, saat ini pihaknya tengah menyusun jadwal peluncuran layanan kopdes kepada masyarakat agar pelaksanaan berjalan terstruktur dan tepat sasaran.
“Akan ada tujuh layanan utama. Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog, PT Pos, perbankan, serta PT Pupuk. Intinya kami sedang memetakan prioritas di tiap desa, apakah fokusnya di sektor riil atau sektor lainnya,” kata Eddy.
Eddy menjelaskan, ada tujuh layanan unggulan yang disiapkan dalam program Kopdes Merah Putih.
Meliputi penyediaan sembako, klinik, apotek desa, unit simpan pinjam, kantor koperasi, sektor unggulan lokal desa dan fasilitas pergudangan.
Guna memercepat pelaksanaan program, Dinkop UKM Jateng juga melakukan kurasi dan pemetaan aset daerah yang berpotensi dimanfaatkan sebagai lokasi operasional koperasi desa.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memanfaatkan aset yang tersedia, seperti sekolah dasar yang sudah tidak digunakan. Selama itu aset milik daerah, bisa saja dimanfaatkan,” jelasnya.
Lebih lanjut Eddy menjelaskan, keanggotaan Kopdes Merah Putih terbuka untuk seluruh warga desa tanpa memandang profesi maupun latar belakang.
“Mau TNI, Polri, ASN maupun masyarakat swasta bisa bergabung, asalkan mereka adalah warga desa tersebut,” pungkasnya. (Bud)