Jakarta, Idola 92,6 FM-Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus digaungkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah kepada masyarakat, agar bertransaksi mudah dan nyaman serta tidak menjadi korban peredaran uang palsu (upal).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan kinerja transaksi keuangan digital pada Mei 2025 tetap tumbuh, didukung dengan sistem pembayaran yang aman dan lancar serta andal. Hal itu dikatakan di sela kegiatan capacity building dan media briefing di Jakarta, Jumat (20/6).
Rahmat menjelaskan, saat ini jumlah pengguna QRIS di Jateng sudah mencapai 7,8 juta pengguna dan 240,2 juta volume transaksi serta 3,9 juta merchant.
“Pengguna QRIS di Jawa Tengah itu terbanyak ketiga di Indonesia, dengan pertumbuhan 26,69 persen (yoy). Lalu volume transaksi terbanyak keempat di Indonesia sebesar 300,1 juta transaksi, atau naik 405,6 persen (yoy),” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, Bank Indonesia terus melakukan perluasan akseptasi inovasi berupa QRIS Tap melalui user experience pada pelaku UMKM Gayeng dengan membayar kopi menggunakan QRIS Tap NFC.
Penguatan juga dilakukan melalui koordinasi dengan perbankan, untuk melakukan sosialisasi QRIS Tap kepada merchant pengguna EDC contactless.
“Khusus untuk ngopi pake QRIS, itu menjadi salah satu cara kita meningkatkan jumlah pengguna QRIS. Tentunya, itu akan menjadi salah satu ekosistem dari si konsumen yang ngopi maupun kafenya,” jelasnya.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, perluasan QRIS juga dilakukan di sektor pariwisata.
Salah satunya di kawasan Candi Borobudur, dengan penyediaan kanal pembayaran tiket masuk menggunakan QRIS dan QRIS Tap di setiap tenant UMKM dan pembayaran jasa pramuwisata serta fotografer.
“Kita sebentar lagi ada event Rupiah Borobudur Playon 2025 yang akan diselenggarakan pada 37 Juli, pembayaran tiketnya menggunakan QRIS,” pungkasnya. (Bud)