Semarang, Idola 92,6 FM-Kinerja ekonomi nasional pada triwulan pertama 2025 tumbuh positif, dengan inflasi yang terjaga.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,87 persen (yoy), didorong konsumsi rumah tangga yang meningkat selama periode libur nasional dan pertumbuhan investasi serta ekspor jasa.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan ekonomi provinsi ini pada triwulan pertama 2025, masih tumbuh sebesar 4,96 persen dan relatif stabil dibandingkan triwulan keempat 2024 kemarin. Hal itu dikatakan di sela kegiatan media briefing di Jakarta, kemarin.
Rahmat menjelaskan, untuk pertumbuhan ekonomi di Jateng pada sektor pertanian masih mendominasi lapangan usaha.
Sedangkan dari sisi pengeluaran di Jateng, lebih banyak didorong sektor impor.
Menurut Rahmat, untuk sektor inflasi masih terjaga karena harga pangan juga tetap terjaga.
Dengan kondisi tersebut, diperkirakan jika pertumbuhan ekonomi Jateng masih tumbuh antara 4,7 persen sampai dengan 5,5 persen.
Sementara untuk laju inflasi, masih dalam rentang 2,5ยฑ1 persen.
“Menurut BPS, lapangan usaha pertanian meningkat sejalan dengan target luas tanam padi yang meningkat dan didukung cuaca yang lebih kondusif. Tentunya, secara klasik ya kita akan tetap menjaga inflasi bersama TPID. Pengendaliannya masih dalam 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, sampai dengan triwulan kedua 2025 ini telah menyelenggarakan operasi pasar sebanyak 481 kali dalam upaya mewujudkan keterjangkauan harga pangan.
Sedangkan terkait ketersediaan pasokan bahan pokok, juga telah diperkuat dengan sejumlah mitra champion cabai di daerah-daerah sentra penghasil.
“Beberapa universitas di Jawa Tengah juga mengembangkan varietas unggul. Mulai dari Gamagora 7, Galur dan bahkan jenis varietas padi yang bisa tahan hidup di rawa-rawa. Dan kita juga untuk kelancaran distribusi, kita punya Pandawa Kita,” pungkasnya. (Bud)